Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lelaki Paruh Baya (13): Tiap Hari Ingin Mengganti Foto

6 November 2022   21:38 Diperbarui: 6 November 2022   22:59 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang tamu yang sederhana dan nyaris tanpa pesona sedikit pun. Lain soal jika kesederhanaan itu dianggap sebagai sesuatu yang mempesona.

Kecuali lukisan hitam putih setengah badan tiga anak kecil (yang dari tanda-tangan pelukisnya menunjukkan dilukis oleh seniman jalanan Malioboro Yogyakarta pada 2011), tak satupun foto dirinya ataupun foto keluarganya terpampang di ruang tamu rumah Randu. Tak ada hiasan apapun di dinding, di lemari atau di meja.

Yang menyolok mata, hanya sebuah televisi berukuran jumbo, yang sebenarnya terlalu besar untuk ukuran ruang tamunya.

Lantas ada satu set meja makan, plus satu unit meja lagi yang lebih mirip meja kerja, di atasnya satu set komputer desktop, dengan kursi yang menghadap langsung ke televisi jumbo itu.

Di sudut ruang tamu itu, juga terlihat satu unit treadmil yang sudah lawas, yang terlihat tidak terlalu sering difungsikan untuk jogging atau lari.

Sebuah lemari besar, dengan daun pintu dari kayu, yang difungsikan sebagai rak buku, justru diletakkan di lorong antara ruang tamu dan kamar tidur, sehingga tidak mungkin terlihat oleh tamu.

Menurut Rafsanjani, teman diskusi Randu, tak ada satupun di ruang tamu itu yang mengindikasikan pemiliknya (Randu) adalah seorang intelektual, apalagi ustadz.

Bahkan, tidak adanya foto yang terpajang justru terkesan ada sesuatu yang disembunyikan. Bukankah sebagian besar orang biasanya justru dengan bangga memajang foto-fotonya, foto keluarganya, atau fotonya bersama tokoh-tokoh populer.

Suatu hari, Rafsanjani bertanya, "Randu, kenapa tak satu pun foto di ruang tamu ini?"

Randu sang Lelaki Paruh Baya (LPB) menjawab singkat, "Karena tidak mau saja".

"Bukan karena alasan tertentu, misalnya, alasan pribadi atau alasan keagamaan?" tanya Rafsanjani lagi.

"Bukan, bukan. Kalau mau disebut alasan pribadi boleh juga. Yang pasti, pernah saya coba memasang foto keluarga di ruang tamu. Tetapi setiap kali melihatnya, aku ingin menggantinya dengan foto baru. Daripada sibuk mengganti foto setiap hari, mendingan tidak memajang foto saja", tegas Randu.

"Lagi pula, sekarang ini, semua orang telah atau lebih memilih melihat foto orang lain di dinding (wall) akun media sosialnya", canda Randu.

Syarifuddin Abdullah | 06 Nopember 2022/ 11 Rabiul-tsani 1444H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun