Waktu: Sabtu malam 29 Oktober 2022, sekitar pukul 22.00 -- 24.00 local time (sekitar pukul 00.00 -- 02.00 WIB, 30 Oktober 2022).
TKPÂ (Tempat Kejadian Perkara): Kota Itaewon, terletak sekitar 30 km ke arah selatan-tenggara dari pusat kota Seoul. Persisnya di sebuah koridor jalan selebar sekitar empat meter dengan posisi sedikit miring (menurun-menanjak).
Korban: Hingga Minggu pagi sampai sekitar pukul 12.00 WIB, jumlah korban tewas telah mencapai 151 orang. Dan 76 orang lainnya cedera, dengan rincian 19 luka berat dan 57 luka ringan, yang masih dalam perawatan. Info awal menyebutkan, ada dua WNI yang ikut menjadi korban luka. Terbuka kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.
Korban didominasi oleh wanita berusia 20an tahun. Laporan-laporan media dan postingan di media sosial dari TKP memperlihatkan puluhan mayat digelar di trotoar sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Kronologi kejadian: Dari hari Sabtu, pemuda dan pengunjung dari berbagai wilayah di Korsel, yang total diperkirakan sekitar 100.000 (seratus ribu) mulai berdatangan ke kota Itaewon untuk merayakan pesta Halloween. Menjelang malam, sebagian pengunjung memadati satu titik di kota Itaewon.
Di koridor gang sempit yang selebar sekitar empat empat, dan posisi jalannya agak miring (menanjak-menurun), di sebelah landmark Hotel dan Shopping Mall Hammilton, massa terlihat berdesakan. Sesaat kemudian, para pengunjung itu terperangkap di antara kerumunan orang, yang keluar-masuk dari-ke hotel-shopping mall Hamilton dan juga pintu keluar-masuk 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.
Sekitar pukul 22.15-22.22 waktu setempat, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan menerima setidaknya 81 panggilan yang melaporkan kesulitan bernapas.
Catatan analisis:
Pertama, dari segi antisipasi pengamanan, aparat kepolisian Korsel sebenarnya sudah mengerahkan lebih dari 200 petugas untuk kurun waktu 28-31 Oktober 2022, yang bertujuan terutama untuk mencegah kejahatan, seperti pembuatan film ilegal dan pelecehan serta kejahatan narkotika.
Namun harus diakui bahwa 200 petugas personil itu memang tidak sebanding dengan perkiraan pengunjung yang sekitar 100.000 orang.
Kedua, sejumlah saksi yang mengenali gang sempit dengan jalan miring itu memperkirakan, jelang insiden, jumlah orang di koridor itu lebih banyak 10 kali lipat dibanding kondisi normal.
Dan kepadatan yang melebihi kapasitas itu tidak terkontrol misalnya dengan pembatasan pergerakan pengunjung untuk masuk ke koridor lokasi kejadian. Kita menanti postingan kamera CCTV yang pasti banyak di jalan koridor tersebut.
Ketiga, respons Pemerintah Korsel sangat serius. Presiden Korsel Yoon Suk-yeol meminta semua kementerian dan lembaga terkait, yang dipimpin Menteri Administrasi Publik dan Keamanan, agar melakukan segala upaya dan segera memberikan bantuan kepada para korban.Â
Presiden Korsel juga menyerukan langkah-langkah keamanan untuk menghadapi keadaan darurat pada acara-pesta Halloween yang berlangsung di seluruh negeri.
Sementara Walikota Seoul Oh Se-hoon memutuskan segera kembali dari perjalanan bisnisnya di Eropa. Sebagian pesta Halloween di tempat lain telah dibatalkan.
Segera setelah isiden itu menjadi trending topic dalam pemberitaan nasional dan internasional, Pemerintah Korsel mengerahkan lebih dari 400 pekerja darurat dan 140 kendaraan dari seluruh negeri. Bahkan semua personel yang tersedia di Seoul ikut dikerahkan ke jalan-jalan untuk merawat korban terluka.
Semua rumah sakit diperintahkan siap menerima para korban (bisa diasumsikan, rumah sakit akan menerima pasien tanpa harus menanyakan dulu identitas korban dan kemampuan bayarnya).
Keempat, pesta Halloween tahun 2022 di kota Itaewon merupakan kegiatan rutin tahunan, yang sempat terhenti selama dua tahun (2020 dan 2021) akibat Pandemi.
Para pengunjung untuk pertama kalinya setelah pandemi dibolehkan berkerumun dalam jumlah besar bahkan tanpa masker. Para pengunjung umumnya mengenakan pakaian dan juga topeng horor (salah satu ciri khas pesta Halloween).
Kelima, tiap kematian, apalagi yang berjumlah massal, adalah duka dan ratapan. Pelajaran berharga yang bisa dipetik dari insiden Itaewon, sebaiknya waspada dan jangan memaksakan diri masuk ke tempat kerumunan, jika tidak mengenali secara detail karakter dan tabiat lokasinya.
Sebab insiden yang menelan korban tewas berjumlah ratusan orang akibat berdesakan di ruang (space) yang sempit, sudah sering terjadi. Di Indonesia, kasus teranyar adalah insiden atau tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (01 Oktober 2022), yang menewaskan 135 suporter (berdasarkan data per tanggal 24 Oktober 2022).
Dan perlu ditegaskan, insiden overcrowded seperti ini bukan hanya terjadi di event-event sosial (pesta publik) ataupun olahraga.
Jauh sebelumnya, dalam kasus yang berkarakter keagamaan, pernah terjadi pada kasus Terowongan Mina (03 Juli 1990) yang menewaskan 1.424 jemaah haji (644 orang di antaranya jemaah haji Indonesia).
Selanjutnya, peristiwa naas kembali terjadi di tempat pelontaran jumrah Mina (01 Februari 2022), yang menewaskan 251 jemaah haji (54 orang di antaranya dari Indonesia). Semua akibat berdesakan di ruang yang sempit.
Keenam, awalnya saya berasumsi, koridor jalan sempit, selebar kurang lebih empat meter dan miring (menurun/menanjak) itu mungkin memiliki sentuhan magis kekeramatan yang diyakini oleh warga Korea.
Namun berdasarkan hasil googling, koridor itu adalah semacam walking street dari/ke stasiun kereta Itaewon, yang bersisian dengan salah satu landmark kota Itaewon (Hotel dan Shopping Mall Hamilton).
Tapi, paska tragedi Halloween yang menelan korban tewas 151 orang, koridor sempit itu tentu akan meninggalkan jejak horor, setelah menjadi lokasi untuk truly, it's the scariest Halloween and nightmare in Itaewon.
Ketujuh, dibanding insiden serupa, simpati publik global diperkirakan akan terus mengalir secara lebih intens kepada insiden pesta Halloween di Itaewon Korsel.
Maklum, produksi budaya populer Korea sedang ngetrend di berbagai negara. Dan mungkin tidak lama lagi, dalam beberapa pekan ke depan, para penggemar drama Korea akan segera menyaksikan sajian drama-horor-tragis di Itaewon, tentu dengan sentuhan ala Drakor (Drama Korea).
Pray for Itaewon
Syarifuddin Abdullah | 30 Oktober 2022/ 04 Rabiul-tsani 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H