Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lelaki Paruh Baya (3): Gelar Haji

30 Oktober 2022   10:14 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:19 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah pasar kampung, di sore hari, sembari menanti istrinya menuntaskan belanja mingguannya, Lelaki Paruh Baya (eL-Pe-Be) memutuskan mampir di kedai kopi, dekat terminal angkot.

Selain karena lelah dan memang sedikit agak haus, LPB juga baru menyadari sudah relatif lama absen mendengar obrolan isu-isu yang lagi ngetrend di kedai kopi.

Seperti lazimnya, LPB memilih kursi agak menyudut, agar bisa melayangkan pandangan ke semua sudut ruang kedai kopi, sambil nguping tema obrolan mereka.

"Kopi hitam, tanpa susu, gulanya manis, ya!", katanya kepada pelayan kedai kopi. "Oh iya, satu kue lupis, gula aren dan kelapa parutnya dibanyakin, ya!", tambahnya..

Tak jauh dari kursinya, terlihat tiga lelaki: pertama berkopiah hitam, satunya lagi berkumis tebal, dan yang ketiga berambut gondrong, mereka sedang asyik mengobrol tentang gelar haji.

Lamat-lamat terdengar lelaki berkopiah berkata: "Ada pamanku yang sudah haji tiga kali."

Lelaki berkumis menimpali: "Seorang tetangga saya sudah empat kali pergi haji."

Lelaki berambut gondrong, dengan santai dan senyum berucap begini: "Istriku saat ini, ketika masih janda, juga sudah tiga kali haji."

LPB tersenyum kecil, tanpa melihat ke meja tiga lelaki itu. LPB membatin, "Saya yang sudah haji tujuh kali aja, nggak pernah ngaku-ngaku haji. Penulisan nama juga nggak pake haji".

"Padahal kalau saya mau, tiap kali menuliskan nama, di depan nama itu, bisa saja saya membubuhkan hurup 'H' sampai tujuh kali (H, H, H, H, H, H, H). Tapi untuk apa?" pikirnya.

Sambil menyeruput sisa kopinya, LPB lanjut membatin: "Dan tujuh kali haji itu, nggak ada apa-apanya dibanding beberapa teman saya, yang sudah haji lebih dari 10 (sepuluh) kali."

Syarifuddin Abdullah | 29 Oktober 2022/ 03 Rabiul-tsani 1444H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun