Ketiga, ada fakta sosial yang kontras dan tampaknya dibiarkan berlanjut di Amerika, atau setidaknya mungkin belum ditemukan solusi idealnya: di satu sisi, dari tahun ke tahun, berbagai kasus penembakan (baca: pembantaian) terus terjadi di berbagai negara bagian Amerika, korbannya pun puluhan bahkan ribuan orang dari berbagai usia. Namun di sisi lain, aturan penjualan senjata di Amerika tetap saja dilegalkan.
Keempat, filosofi dasar tentang senjata tajam atau senjata api adalah bahwa setiap jenis senjata memang dibuat-diproduksi untuk difungsikan sesuai peruntukannya: senjata tajam untuk menikam dan senjata api untuk menembak.
Kelima, seperti dalam kasus-kasus sebelumnya, karena pelaku sudah tewas juga, penyelidikan akan lebih mengarah pada analisis sosio-psikologis. Sentuhan penyelidikan kriminalnya akan tipis.
Keenam, kasus itu akan kembali memicu tuntutan publik agar secepatnya ada solusi terkait peraturan pemilikan senjata api di Amerika Serikat, yang biasanya berlangsung beberapa hari atau seminggu-dua-minggu, setelah itu mereda lagi, sampai muncul lagi kasus penembakan baru. Begitu sebelum-sebelumnya, dan tampaknya masih akan seperti itu.
Syarifuddin Abdullah | Jakarta, 25 Mei 2022/ 23 Syawwal 1443H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H