Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 dan Tiga Skenario Haji Tahun 2020/1441H

31 Maret 2020   14:31 Diperbarui: 31 Maret 2020   18:26 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wukuf di Arafah tanggal 09 Dzul-hijjah 1441H akan jatuh pada sekitar tanggal 30/31 Juli 2020.

Namun karena wabah Covid-19, setidaknya ada tiga skenario terkait pelaksanaan haji tahun 2020M/1441H.

Pertama, haji ditiadakan alias tidak ada pelaksanaan ibadah haji.

Kedua, haji tetap dilaksanakan, namun quota jumlah jemaah dari setiap negara akan dibatasi seminimal mungkin.

Ketiga, haji dilaksanakan normal seperti tahun-tahun sebelumnya, jika sudah ditemukan vaksin efektif untuk Covid-19 dalam satu dua bulan ke depan.

Dari tiga skenario itu, skenario pertama dan kedua, yang paling mungkin terjadi. Dan semua umat Islam berdoa khusyu' untuk skenario ketiga.

Keputusan dari Pemerintah Saudi Arabia terkait tiga skenario tersebut diperkirakan akan dimaklumatkan pada awal atau pertengahan bulan Ramadhan 1441H, atau sekitar Mei 2020. Bagi Pemerintah Saudi Arabia sendiri, keputusan ini akan menjadi kebijakan paling sulit. Terlalu banyak faktor yang perlu ditimbang.

Faktor yang nantinya paling menentukan adalah seberapa besar dinamika perkembangan kasus Covid-19 di Saudi Arabia (per hari ini, Selasa 31 Maret 2020 pukul 07.00 GMT, jumlah kasus positif Covid-19 di Saudi sebanyak 1.453 kasus).

Tanda-tanda kiamat di depan mata! Dan bersiaplah menghadapi perdebatan hukum yang akan jauh lebih seru dibanding perdebatan soal shalat jumat dan shalat berjamah di masjid di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Syarifuddin Abdullah | 31 Maret 2020/ 07 Sya'ban 1441H

Catatan: artikel ini dibuat berdasarkan hasil bincang dengan seorang teman, Sdr. MS, yang kini bermukim di Riyadh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun