Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Detik-detik Kematian Pemimpin IS Abu Bakar Al-Baghdady: Versi Amerika

31 Oktober 2019   06:14 Diperbarui: 31 Oktober 2019   14:56 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: diolah dari googlemap

Menyerbu target 

Setelah posisinya dipastikan, sebuah tim penyergap dari unit Delta disiapkan dan diberangkatkan dari sebuah pangkalan Amerika di bagian barat Irak. Sumber lain menyebutkan, Tim Delta berangkat dari arah Turki. Besar kemungkinan Tim Delta berangkat dari sebuah kapal induk yang berlabuh di salah satu titik di Laut Mediterrania. Sebagai perbandingan, tim yang membunuh Osama bin Laden pada 2011 berangkat dari sebuah kapal induk yang berlabuh di Laut Arab bagian utara Samudera Hindia.

Tim penyergap menuju sasaran dengan menggunakan 8 helikopter, plus beberapa drone. Jet tempur F16 juga dikerahkan untuk melancarkan serangan Rudal pendahuluan.

Tim Delta tiba di lokasi dengan 8 helikopter sekitar pukul 00.40 (Sabtu 26 Oktober 2019),  lalu pasukan mulai diturunkan dari helikopter di dekat sebuah bangunan rumah yang telah diidentifikasi sebagai lokasi domisili dan persembunyian Al-Baghdady bersama anggota keluarga dan pengawalnya. Belakangan diketahui bahwa rumah yang menjadi target penyergapan tersebut adalah milik seorang yang bernama Abu Muhammad Al-Halaby.

Sebelumnya, pimpinan pasukan Delta, melalui pengeras suara, mengimbau semua warga di sekitar rumah sasaran untuk meninggalkan lokasi. Kemudian suara ultimatum diarahkan ke rumah yang menjadi sasaran penyergapan, meminta agar penghuninya menyerah. Namun sekian detik kemudian, yang terjadi adalah aksi baku tembak yang mengakibatkan 7 orang tewas (3 laki-laki, 3 wanita dan 1 anak). 

Sesaat kemudian, Tim Delta mendeteksi orang yang dicurigai sebagai Al-Baghdady lari menuju sebuah terowongan, dan sesaat kemudian Al-Baghdady meledakkan dirinya dengan sebuah bom, yang menewaskan dirinya dan tiga anaknya. Dan seperti ditegaskan oleh Donald Trump, tidak satupun anggota pasukan Delta penyergap yang tewas dalam operasi. Belakangan diketahui bahwa pasukan Delta hanya menarik/membawa 2 jenazah, dan menangkap seorang anak muda di TKP.

Setelah itu, tim evakuasi yang ikut dalam Tim Delta memerlukan waktu sekitar 4 sampai 5 jam untuk mengumpulkan sisa-sisa tubuh Al-Baghdady dan keluarganya untuk dijadikan barang bukti. Tim melakukan tes DNA di TKP yang berlangsung sekitar 15 menit, dan berhasil mengidentifikasi 7 jenazah, satu di antaranya adalah anak-anak.

Karena itu, informasi yang mengatakan bahwa aksi tembak-menembak berlangsung lebih dari 4 jam mungkin maksudnya adalah rangkaian operasi, sejak penurunan pasukan dari helikopter sampai Tim Delta meninggalkan TKP, seluruhnya berlangsung antara 4 sampai 5 jam.

Menegaskan, diam dan meragukan

Banyak pihak yang langsung menerima keterangan satu pihak dari Amerika Serikat tentang kematian Al-Baghdady. Sebab memang tidak ada pihak lain yang memiliki bukti dan informasi kematian Al-Baghdady selain Amerika Serikat.

Sementara pihak Rusia mengatakan tidak punya informasi tentang operasi Amerika di wilayah Idlib, yang merupakan kawasan untuk mengurangi peningkatan ketegangan (de-escalatiion zones).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun