Karena itu, setiap jemaah haji sebaiknya berupaya memaksimalkan momentum selama wukuf di Arafah.
Dan ada dua variabel yang perlu dikombinasikan ketika sedang berwukuf: pertama, kita tidak tahu, pada momentum yang mana, doa kita dikabulkan.
Dan kedua, Allah SWT tidak membutuhkan waktu sampai enam jam untuk mengabulkan doa seorang hamba.
Artinya, setiap jemaah haji hanya perlu memaksimalkan momentum spirutualnya dalam berdoa, yang mungkin hanya berlangsung sepersekian detik, dan meyakini sepenuhnya bahwa doanya diqabulkan.
Momentum itu mungkin di awal waktu wukuf, atau di tengah-tengah waktu wukuf atau bahkan diujung waktu wukuf menjelang azan magrib.
Selalu ada kemungkinan, untaian doa seluruh jemaah yang wukuf di Arafah menjadi terkabulkan semuanya, justru karena doa seorang hamba (saya, anda atau dia) yang tulus memaksimalkan momentum spiritualnya ketika memanjatkan doanya di Arafah.
Hajjan mabrura, in sya' Allah
Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 01 Agustus 2019/ 29 Dzul-qa'dah 1440H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H