Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serba-Serbi Pekerja Migran Indonesia di Belanda (02)

19 Juli 2019   02:25 Diperbarui: 19 Juli 2019   03:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ns.nl/stationsinformatie

"Gigolo?" saya menimpalinya dengan bertanya balik dan tetap tanpa ekspresi.

Vialen hanya tersenyum. Lalu melanjutkan ceritanya:
"Di Amsterdam ini, saya tinggal bersama seorang teman yang berasal dari sebuah negara Eropa Timur. Saya belum menikah. Usia 30-an tahun. Saban bulan saya aktif mengirim duit kepada keluarga di kampung di sebuah kabupetan bagian selatan Jawa Tengah...

"Saya bahkan sudah membeli sawah dan kebun di kampung. Dan terus terang, saya belum punya gambaran kapan saya akan pulang ke Indonesia."

Obrolan saya dengan Vialen sore itu, berakhir menjelang Magrib di sebuah kafe jalanan sambil mengamati orang lalu-lalang, tak begitu jauh dari Stasiun Centraal Amsterdam.

(BERSAMBUNG)

Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 17 Juli 2019/ 14 Dzul-qa'dah 1440H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun