Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Lapangan Merah di Moskow

11 Mei 2019   15:02 Diperbarui: 11 Mei 2019   15:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: Salah satu sudt Lapangan Merah, Moscow, Jumat, 10 Mei 2019.

Kini, di lingkungan Lapangan Merah Moscow, tiap gedung ikoniknya menyimpan dan mengirimkan beragam simbol yang sekilas tampak kontrakdiktif: Cathedral St. Basil (kini menjadi museum) yang menyimbolkan kemenangan spritual; Gedung Museum Sejarah Rusia yang gerbang utamanya masih gagah dihiasi simbol palu-arit (simbol buruh dan petani); Lalu Gum Department Store yang menjual beragam produk bermerek (international branded) yang melambangkan kapitalisme; dan tentu tembok benteng yang melambangkan keperkasaan sebuah rezim, yang kini dipersonifikasikan oleh figur Vladimir Putin.

Sekilas, wisatawan yang hadir di Red Square, pada hari itu, tampak berimbang antara mereka yang berwajah bule, yang mungkin datang dari Eropa Barat dan Timur dan warga Rusia sendiri, dan mereka yang berwajah Asia Tengah, juga Asia Timur dan Asia Tenggara.

Setelah berkeliling selama sekitar dua jam, saya menyimpulkan: lapangan Merah sungguh menawarkan pesona sejarah, yang jauh menukik ke jantung zaman; seakan tiap kepingan batunya menjadi saksi yang fasih berbicara tentang makna kekuatan sebuah rezim.

Dan benar kata banyak orang, ke Moscow tanpa berkunjung ke Lapangan Merah akan dianggap tidak/belum berkunjung ke Moscow. Kunjungan ke Lapangan Merah adalah bukti kehadiran yang sah seorang tamu pernah berada di kota Moscow.

Namun ada satu yang masih terlewat. Biar lengkap, kunjungan ke Lapangan Merah mestinya dilakukan dua sesi: siang dan malam. Saya mengunjunginya di siang hari saja. Padahal suasana dan aura kunjungan di sesi malam hari konon jauh lebih syahdu karena pencahayaan yang menambah sentuhan keindahan dan romantisme.

Syarifuddin Abdullah | 11 Mei 2019/ 06 Ramadhan 1440H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun