Malam terang Rabiul-tsani. Bulan purnama terang di laut. Â Krakatau menyemburkan fijar. Menerangi alam Selat Sunda
Tanpa tanda dan tiada isyarat. Laut menggulung menuju darat. Menerjang semua tak tebang pilih. Air dan puing meregang nyawa
Dari Anyer ke Tanjung Lesung. Di pesisir kaki pulau Sumatera. Mayat dan puing berserakan. Sedih nestapa tak terbilang
Para pakar bingung menelaah. Tak mudah pastikan penyebabnya. Katanya longsor di bawah laut. Bukan pasang di malam purnama
Awalnya dibilang tingginya semeter. Lalu direvisi menjadi dua meter. Warga menyaksikan lima meter. Seberapa meter tetaplah tsunami
Di tengah kalut sirene meraung. Tunggang langgang warga berlari. Menyebar panik di tengah panik. Sungguh tindak yang tak beradab
Semua kaget bingung terdadak. Respon mitigasi tak berpola. Hidup di tengah lingkaran bencana. Gaya hidup menentang alam
 Syarifuddin Abdullah | 23 Desember 2018/ 16 Rabiul-tsani 1440H
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI