Lalu ibu di Sigi itu melanjutkan, "Tak satupun harta yang dapat saya selamatkan. Semuanya sudah ditelan lumpur: rumah saya dan segala isinya. Atap rumah pun tak terlihat dan tak berbekas lagi. Bersyukur saya dan anak bisa menyelamatkan nyawa. Coba perhatikan, yang terlihat hanya hamparan tanah bekas lumpur yang sudah mulai mengering," lanjutnya sambil menunjuk ke arah hamparan tanah yang dulunya adalah perkampungan. Sebagian titik Jono Oge bergeser sejauh 3 km dan hilang.
BERSAMBUNG
Syarifuddin Abdullah | 04 Oktober 2018/ 24 Muharram 1440H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H