Ayunan ritme kehidupan sering tampak seperti monyet, yang ketika berayun di antara dahan dan ranting, tak melepaskan tangan satunya di satu dahan sebelum tangan lainnya memegang ranting lain. Hanya sesekali, dan sesekali saja, melepas kedua tangannya dari pegangan.
Pegangan semua orang adalah cita sejak usia dini. Faktanya, sebagian besar orang akhirnya bekerja dan hidup tidak sesuai dengan cita-cita awalnya. Cita-harap hanyalah pandu agar nalar dan harapan terpelihara. Dan tiap cita-harap harus selalu siap bersua kecewa.
Karena kehidupan berayun di antara menangisi hari kemarin dan mencemaskan hari esok. Menjalani saat ini adalah momentum yang mempertontonkan kualitas syukur. Karena kemarin tak lagi dimiliki, sementara esok masih menyimpan ribuan misteri tak tepermanai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H