Salah satu yang menarik dari tiap pertandingan sepak bola adalah ekspresi histeris seorang pemain usai mencetak gol di gawang lawan. Dan ekspresi histeris itu dilakukan dengan beragam cara: menari di sudut lapangan, melakukan sliding dengan lutut; memperagakan salto. Tapi gaya ekspresi striker Rusia Artem Dzyuba lumayan unik, belum pernah dilakukan oleh pemain manapun sebelumnya.
Dalam pertandingan Rusia melawan Spanyol yang berakhir dengan skor 1-1 kemudian lanjut ke adu finalti dengan skor 4-3 untuk Rusia, usai mencetak gol finalti, penyerang Rusia Artem Dzyuba mempertontonkan gaya hormat unik: dengan gerakan patah-patah, telapak tangan kirinya ditaruh dan ditempelken persis di bagian atas kepala, lalu telapak tangan kanannya menghormat seperti gaya hormat yang lazim.
Kita tahu, setidaknya ada tiga jenis jenis gaya hormat, khususnya di kalangan militer dan polisi. Ada hormat dengan mengangkat tangan kanan lurus ke atas agak condong ke depan, dengan jari-jemari dirapatkan; ada hormat yang meletakkan telapak tangan kanan di dada kiri (konon menunjukkan ketulusan hati); dan hormat biasa: meletakkan tangan dengan jari-jemari yang rapat-lurus di jidat bagian kiri.
Saya tidak tahu, apakah gaya hormat Artem Dzyuba itu lazim dilakukan di Rusia. Sepertinya, dia menghormat dengan dua tangan bertujuan memaksimalkan penghormatan dan kegembiraan. Hanya mungkin akan tampak aneh atau malah dianggap mengejek, jika tangan telapak kirinya menghormat dengan posisi yang persis sama dengan gaya hormat tangan kanannya. Makanya dia memilih meletakkan telapak tangan kirinya di ubun-ubun kepala.
Dan Artem Dzyuba tentu berharap akan berkesempatan melakukan hormat yang serupa dalam pertandingan Minggu dinihari nanti: Rusia vs Kroasia. Atau boleh jadi, Artem Dzyuba akan melakukan ekspresi histeris yang lebih unik.
 Syarifuddin Abdullah, 07 Juli 2018 / 23 Syawwal 1439H
