Karena itu, boleh jadi, jargon politik Donald Trump: "Make America Great Again", sebenarnya bermuatan kecemasan keturunan kulit putih. Hanya kurang elok saja jika jargon itu berbunyi: "Make White man Great Again". Begitu juga kebijakan imigrasi Donal Trump tentang keturunan Latino Americans.
Namun tiap film, tak terkecuali film Black Panther, tetaplah sebuah film. Sebuah fiksi yang bisa diolah agar terkesan wah dan memukau, melalui kecanggihan teknologi animasi dan pendanaan produksi yang tidak pelit. Pesan politiknya mungkin tidak akan tampak dalam dialog-dialognya.Â
Film Black Panther yang disutradarai Ryan Coogler, yang mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 14 Februari 2018, tetap bisa dinikmati sekedar untuk memanjakan mata, telinga dan imajinasi futuristik yang bebas dan liar tentang pertarungan abadi antara yang baik dan buruk, yang tak pernah adem, tapi selalu keras dan brutal.
Syarifuddin Abdullah | 27 Februari 2018 / 12 Jumadil-tsani 1439H
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI