Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resensi Film: Black Panther

27 Februari 2018   14:00 Diperbarui: 28 Februari 2018   12:11 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena itu, boleh jadi, jargon politik Donald Trump: "Make America Great Again", sebenarnya bermuatan kecemasan keturunan kulit putih. Hanya kurang elok saja jika jargon itu berbunyi: "Make White man Great Again". Begitu juga kebijakan imigrasi Donal Trump tentang keturunan Latino Americans.

Namun tiap film, tak terkecuali film Black Panther, tetaplah sebuah film. Sebuah fiksi yang bisa diolah agar terkesan wah dan memukau, melalui kecanggihan teknologi animasi dan pendanaan produksi yang tidak pelit. Pesan politiknya mungkin tidak akan tampak dalam dialog-dialognya. 

Film Black Panther yang disutradarai Ryan Coogler, yang mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 14 Februari 2018, tetap bisa dinikmati sekedar untuk memanjakan mata, telinga dan imajinasi futuristik yang bebas dan liar tentang pertarungan abadi antara yang baik dan buruk, yang tak pernah adem, tapi selalu keras dan brutal.

Syarifuddin Abdullah | 27 Februari 2018 / 12 Jumadil-tsani 1439H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun