Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Operasi "Oplan Tokhang” di Filipina dan Kejahatan Kemanusiaan

12 Februari 2018   09:09 Diperbarui: 13 Februari 2018   09:15 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu alasannya: sebagian besar target operasinya adalah mereka yang diidentifikasi sebagai penjahat jagoan Narkoba. Dan sekali lagi, polisi berhadapan dengan dengan mafia, yang diasumsikan juga akan bertahan dan mempertahankan bisnis narkobanya sampai titik darah penghabisan. Oplan Tokhang tampaknya telah diposisikan sebagai bagian dari perang, yang hanya menawarkan dua pilihan, yang tak ada tiganya: to kill or to be killed (membunuh atau terbunuh).

Tampaknya, karena itulah, Catholic Bishops' Conference di Filipina mendesak Polisi untuk fokus pada agenda yang menjadi perhatian dan kepentingan masyarakat, bukan malah memperagakan semacam pertunjukan teater dengan cara melibatkan item dan simbol-simbol keagamaan dalam operasi Oplan Tokhang.

Salah satu kekhawatiran publik dan pegiat kemanusiaan adalah Oplan Tokhang dapat dijadikan kamuflase untuk menteror lawan-lawan politik. Tapi protes dan rencana penyelidikan awal terhadap Oplan Tokhang sebenarnya justru lebih dulu dan telah digunakan sebagai kamuflase politik untuk mendiskreditkan Duterte dan pemerintahannya.

Seolah menantang rencana investigasi ICC, pada 8 Februari 2018, Duterte mengatakan, "Shoot me, dont jail me" (tembak saja saya, tapi jangan memenjarakan saya). Duterte mengirim pesan tegas: lebih memilih menghadapi berondongan peluru. Dan itu berarti tim ICC akan menghadapi resistensi yang kuat dari pemerintahan Duterte.

Syarifuddin Abdullah | 12 Februari 2018 / 27 Jumadil-ula 1439H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun