Kelima, salah satu alasan beberapa kelompok Islam yang menolak demokrasi adalah karena demokrasi membuka kemungkinan munculnya legalisasi persoalan (melalui voting di parlemen), yang membolehkan sesuatu yang jelas-jelas diharamkan menurut hukum Islam. Dan contoh yang biasa disebutkan: bagaimana kalau parlemen meloloskan UU yang mengakui dan melegalkan praktek homo dan lesbi? Dan sekarang terbukti di Australia.
Kelima, publik Indonesia mulai sekarang mungkin juga sudah harus bersiap menghadapi tuntutan serupa dari kaum gay dan lesbi Indonesia, yang akan mendesak DPR segera melegalkan praktek homo dan lesbi, baik karena alasan kebudayaan dan mungkin juga HAM atau kesetaraan jender. Tapi saya masih yakin, Parlemen di Senayan tidak akan meloloskannya dalam waktu dekat.
Syarifuddin Abdullah | 11 Desember 2017 / 23 Rabiul-awal 1439H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H