Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merayakan "Thanskgiving" di Negeri Paman Sam

17 November 2017   02:00 Diperbarui: 19 November 2017   12:40 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resminya, hari Thanksgiving di Amerika akan jatuh pada Kamis, 23 November 2017. Tapi ada satu keluarga Amerika (suami-istri-anak) mengundang lebih awal untuk dinner Thanskgiving di rumahnya. Dan ini sungguh penghargaan dan pengalaman menarik.

Setidaknya, ada dua hal yang menarik terkait perayaan Thanksgiving di Amerika:

Pertama, soal menu makanannya, yang umumnya tradisional. Tentu saja menu utamanya adalah ayam kalkun (turkey), plus sekitar lima menu pendamping. 

Karena tidak terlalu paham soal kuliner, jadi saya hanya tahu namanya, tapi tidak paham bagaimana menjelaskannya: mashed potato (kentan yang dihancurkan halus), green bean (kacang hijau, yang berbentuk bulat, berwarna hijau terang), cranberry sauce (buah berwarna merah dan manis dengan sentuhan rasa asam, sebagian disajikan berbentuk sudah dihaluskan, sebagiannya masih berbentuk bijian), apple pie (kue berbahan dasar apel) dan pumpkin pie (kue berbahan dasar labu). Dan tidak ada kopi atau teh di akhir dinner.

Kedua, suasananya. Konon sejarahnya, Thanksgiving adalah semacam tradisi pesta syukuran, yang dirayakan dengan cara makan bersama paska panen. Tradisi ini diselenggarakan oleh para imigran asal Eropa, dengan mengundang warga lokal yang telah membantu proses pertanian. Karena itu, hampir semua menu makanan Thanksgiving terbuat dari sayuran atau buah yang mengalami puncak musim panen di bulan November.

Dalam perkembangannya, Thanksgiving menjadi tradisi khas keluarga Amerika yang dirayakan oleh semua kelas sosial, golongan, ras dan agama. Orang Amerika yang beragama Kristen, Yahudi, atau Muslim akan ikut merayakan Thanksgiving.

Dan ciri khas utama perayaan Thanksgiving adalah semua anggota keluarga inti akan berusha hadir untuk berkumpul, makan bersama, berbagi cerita dan pengalaman. Kira-kira mirip, meski tidak seheboh dengan hari mudik lebaran Idul Fitri di Indonsia.

Secara umum, Thanksgiving juga boleh disebut family gathering. Salah satu sentuhan sakralnya - kalau boleh dibilang begitu - karena secara historis dan mental, warga Amerika umumnya tidak memiliki keterkaitan emosional yang terlalu kuat dengan kampung halaman dan juga dengan keluarganya.

Tuan rumah yang mengundang menjelaskan begini: oleh karena hampir semua warga Amerika adalah imigran, terutama dari Eropa, maka orang Amerika memiliki karakter dasar yang sangat ambisius by definition (sejak dari sononya). Akibatnya, loyalitas orang Amerika kepada pekerjaannya dan kehidupannya cenderung lebih tinggi daripada loyalitasnya kepada kampung halaman ataupun bahkan kepada keluarganya.

Adalah sesuatu yang sangat lazim, setiap warga Amerika yang sudah dewasa, akan meninggalkan rumah keluarga dan mencari kehidupan sendiri. Dan begitu sudah menentukan pilihan profesi dan domisili, dia akan konsisten atau loyal dengan profesi dan tempat domisilinya itu, di mana pun.

Dan secara tradisional, satu-satunya momen di mana keluarga inti dapat berkumpul adalah pada hari Thanksgiving. Dan di sinilah arti penting peringatan Thanksgiving bagi warga Amerika.

Karena penasaran, saya bertanya kepada sekitar lima warga Amerika: apakah lazim seorang warga Amerika mengundang tamunya dari negara lain untuk merayakan dan makan malam Thanksgiving di rumahnya?

Jawabannya unik dan seragam: "Sebenarnya sangat tidak lazim. Dan jika itu dilakukan, berarti sang tuan rumah ingin memberikan penghargaan khusus untuk tamunya". Dan saya sangat mengapresiasi undangan penghargaan tersebut.

Syarifuddin Abdullah | Washington DC, 16 Nop 2017 / 27 Shafar 1439H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun