Tujuannya, agar dalam melakukan amal baik, kita tidak perlu terlalu berhitung dan berharap balasannya. Sebab lambat laun balasan itu akan terjadi juga. Dan pada saat yang sama, agar selalu mawas diri ketika melakukan perbuatan buruk. Sebab semua perbuatan buruk dapat disingkat menjadi satu kata: kezaliman. Dan setiap kezaliman sesungguhnya adalah kezaliman terhadap Yang Mahakuasa, sekaligus menjadi kezaliman orang lain dan diri sendiri.
Syarifuddin Abdullah | 01 September 2017 / 10 Dzul-hijjah 1438H.
---------------
Catatan: Potongan ayat QS Al-Baqarah ayat 286, dalam buku-buku tafsir klasik dan modern, antara lain dijelaskan begini: karena perbuatan baik sesuai fitrah, maka pelaku kebaikan akan melakukan kebaikan tanpa beban dan bersifat alami, biasa banget. Dan ketika pertama kali melakukan keburukan, dia akan terbebani terutama secara psikologis, karena perbuatan buruk bertentangan dengan fitrah dan tabiat aslinya. Celaka duabelas, jika ada orang yang melakukan keburukan tanpa beban, yang menunjukkan jiwanya atau tabiatnya sudah tidak normal. Fitrahnya telah ternodai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H