Berangkat dari kota Erbil sekitar pukul 09.00 local time, saya tiba di Peshabor, check point perbatasan paling utara antara Irak-Suriah sekitar pukul 12.00. Erbil dan Peshabor berjarak sekitar 150 km. Begitu keluar dari Erbil, kendaraan mengambil jalur yang langsung mengarah ke arah barat-laut, bukan ke barat, karena menghindari kota Mosul. Sepanjang perjalanan, kendaraan relatif padat, aspal jalanan cukup mulus.
Setelah berkendara sekitar 2 jam, saya tiba di kota Dahuk, ibukota provinsi paling utara di Irak, yang juga berbatasan dengan Turki.
Diperlukan waktu sekitar satu jam dari Dahuk untuk tiba di check point Peshabor (di peta Google tertulis Paysh Khabur), yang lokasinya hanya beberapa kilometer dari titik conjunction pertemuan perbatasan tiga negara antara Turki-Irak-Suriah.
Peshabor sebenarnya adalah nama kampung, yang berjarak sekitar 130 km arah utara Kota Mosul. Dan garis perbatasan di Peshabor adalah Sungai Tigris.
Berdasarkan pantauan langsung on the spot, sebagian besar kendaraan pelintas batas adalah truk sedang pengangkut barang, terutama truk-truk bernomor Turki dan Irak. Hanya sedikit truk bernomor Suriah. Ketika berada di sana, saya tidak melihat bus penumpang. Dan hanya ada beberapa kendaraan pribadi.
Yang unik, jalur perlintasan di Peshabor dipisahkan antara jalur kendaraan dan jalur perlintasan orang. Kendaraan diseberangkan menggunakan jembatan yang mirip jembatan darurat untuk kendaraan tempur. Sementara pelintas orang diangkut dengan perahu motor menyeberangi Sungai Tigris yang lebarnya kurang dari 100 meter.
Saya tidak punya entry visa untuk menyeberang ke wilayah Suriah. Dan memang tidak/belum digendakan. Orawani, aku. Tapi berdasarkan keterangan warga di wilayah Kurdistan Irak, kota-kota kecil yang berada di utara bagian timur Suriah memang tidak pernah dikuasai oleh kombatan ISIS. Karena itu situasinya relatif aman. Bahkan bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh badan UNHCR PBB atau Norwegian People Aid (NPA) dimasukkan ke Suriah menggunakan check point Peshabor.
Dan mengacu pada keterangan warga Kurdistan di wilayah Irak, sebagian besar kota dan perkampungan di utara bagian timur Suriah, mulai dari Peshabor sampai Hasakah, Ain Isa, Kobani kini dikuasai milisi-milisi Kurdi Suriah, terutama unsur Yekneyn Parastina Gel (YPG= Unit Perlindungan Rakyat), yang merupakan kelompok yang terbentuk setelah ISIS menguasai Mosuk pada 10 Juni 2014, dan sejak awal bertujuan melawan atau membendung gerak maju ISIS ke kampung atau kota yang penduduknya warga Kurdi Suriah.
Setelah berada di Peshabor sekitar 90 menit, dan karena mengindari perjalanan malam kembali ke Erbil, saya meninggalkan Peshabor sekitar pukul 14.00 local time, lalu mampir makan siang di kota Dahuk, kemudian melanjutkan perjalanan pulang dan tiba kembali di kota Erbil sekitar pukul 18.00 local time.
Dan ada satu catatan penting di sepanjang jalur antara Erbil-Dahuk-Peshabor, yaitu setiap akan memasuki kota, pada jarak sekitar 5 sd 10 km dari gerbang kota, selalu ada check point. Tapi petugasnya, yang dari seragamnya adalah pasukan Peshmerga Kurdistan, terlihat cukup santai, meski bersenjata lengkap.
Syarifuddin Abdullah | Erbil, 27 Juli 2017 / 03 Dzul-qa'dah 1438H.