Dan untuk mendongkrak pamor Parepare, tidak akan cukup hanya dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Tapi diperlukan kreativitas terobosan, yang benar-benar baru dan genuine, dan dirancang sebagai keunggulan yang menarik pendatang.
Jika tidak, Parepare akan terus mengalami nasib seperti Cirebon di Pantura, atau mungkin lebih parah. Sebab Cirebon masih memiliki Keraton dan makan Sunan Gunungjati.
Mungkin sebagai perbandingan, kota Pare di Kediri menjadi terkenal setelah membangun "Kampung Inggris", yang bahkan telah menjadi tujuan wisata dan pendidikan (belajar Bahasa Inggris) secara nasional.
Atau kalau mau terobosan yang sederhana, membangun "Museum Habibie" yang didesain secara profesional. Bukan sekedar Patung Habibie-Ainun. Sehingga siapapun, jika ingin mengetahui tentang BJ Habibie, harus berkunjung ke Parepare.
Artinya Parepare sebenarnya bisa menjadi kota tujuan kedua bagi pengunjung ke Makassar. Masalahnya, hingga saat ini, kayaknya, tidak ada "alasan yang cukup menggoda", yang mampu membuat pengunjung di Makassar mau bela-belain berkunjung ke Parepare.
Syarifuddin Abdullah | Â Ahad 16 Juli 2017 / 22 Syawal 1438H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H