Orang yang mendapatkan Lailatul-qadr akan merasakan kedamaian batin, kebahagiaan yang sempurna, puncak rasa syukur.Â
Dan yang terpenting, peraih Lailatul-qadr akan merasakan puncak penghambaan diri, dan itulah kenikmatan hidup yang tak mungkin digambarkan dengan kata dan kalimat dalam bahasa apapun. Tubuh dan segalanya menjadi nihil. Yang ada semata syukur dan tasbih atas ke-Mutlak-an Allah swt.
Karunia Lailatul-qadr adalah pengalaman spiritual yang bersifatsangat personal antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Maka jangan percaya kalau ada orang mengklaim telah mendapatkan lailatul-qadr. Sebab pengakuan & klaim itu justru bertentangan dengan karakter lailatul-qadr: tawadhu', rendah hati dan keikhlasan.
Maka, bila Anda ditakdirkan meraihnya, nikmati saja. Dan setiap Muslim, siapapun dia, memiliki peluang meraih karunia Lailatul-qadr di bulan Ramadhan.
Ya Allah, ya Rabbi, jadikanlah kami sebagai salah satu di antara orang-orang yang Engkau perkenankan meraih karunia lailatul-qadr-Mu di bulan Ramadhan ini.
Memburu Lailatul-qadr mungkin bukan bahasa yang tepat. Tetapi yang lebih tepat adalah mari memantaskan diri untuk dijemput lailatul-qadr. Dan bila Anda kebenaran dikaruniai kesempatan meraihnya, jangan lupa berdoa kebaikan untukku!
Syarifuddin Abdullah | Kamis, 15 Juni 2016 / 21 Ramadhan 1438H
----------
Catatan: artikel ini merupakan daur ulang artikel yang di-upload di akun Facebook sayapada 27 Juni 2015 / 11 Ramadhan 1436H, dan pernah dimuat ulang pada Sabtu,25 Juni 2016 / 21 Ramadhan 1437H.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H