Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Kronologis Siti Aisyah, Terduga Pembunuh Kim Jong-nam

18 Februari 2017   19:38 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 3236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsip pribadi, diolah dari berbegai sumber

Kasus Siti Aisyah – TKI asal Serang Banten, berusia 25 tahun – menjadi sangat istimewa karena korbannya adalah kakak tiri Presiden Korea Utara, KimJong-un di terminal-2 Bandara Internasional Kuala Lumpur, pada 13 Februari2017.

Berikut kronologisnya (diolah dari berbagai sumber):

Bernama lengkap: Siti Aisyah, kelahiran 11 Februari 1992 (menurut paspor). Ayahnya bernama Asria. Ibunya bernama Benah (50 tahun). SitiAisyah adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dua kakaknya bernama Nasrudin dan Wahidin. Kedua orangtuanya beralamat di Kampung Rancasumur RT 11 RW 10, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Siti Aisyah sendiri tercatat pernah tinggal di Gang Kacang RT 05 RW 03, Kelurahan Angke, KecamatanTambora, Jakarta Barat

2003-2009: Siti Aisyah bekerja di konveksi milik Liang Kiong alias Akiong di wilayah Tambora, Jakarata. Artinya Siti Aisyah sudah mulai bekerja diusia sekitar 12 tahun.

2009/2010: Siti Aisyah menikah dengan Gunawan Hasyimalias Ajun, warga China Malaysia, anak majikan konveksi tempatnya bekerja. Artinya Siti Aisyah menikah di usia 17-an tahun. Perkawinan itu dikaruniai seorang anak, bernama Rio, yang dititipkan di rumah mertuanya di Tambora. 

2010/2011: Siti Aisyah dan suaminya tercatat pergi ke Malaysia. Suaminya sempat bekerja di sebuah restoran, sementara Siti Aisyah konon bekerja sebagai penjaga toko.

2012: Siti Aisyah bercerai dengan Gunawan Hasyimalias Ajun. Menurut catatan Ketua RT 05 RW 03 Kelurahan Angke, Rahmat Yusri, surat cerainya hanya ditulis tangan, cerai di bawah tangan. Gunawan telah menikah lagi dan sekarang tinggal di Dumai, Riau. Setelah bercerai, Siti bekerja di sebuah pabrik sepatudi kota asalnya di Serang dan kemudian pindah ke Batam.

2014: Siti Aisyah mengurus dan punya paspor, yangdikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta Barat tertanggal 17 November 2014. Tapiibunya, Benah kayaknya tidak pernah tahu jika Siti Aisyah pergi keluar negeri.Sebab Banah hanya mengetahui Siti Aisyah bekerja sebagai penjual pakaian di Batam, Kepulauan Riau.

Rabu, 16 November2016: Siti Aisyahtercatat terakhir kali masuk Malaysia melalui Terminal Feri Antarabangsa StulangLaut, Johor Bahru (menurut catatan Imigrasi Malaysia). Informasi imigrasiMalaysia ini memperkuat keterangan ibunya, Banah (50 tahun), yang mengaku hanya mengetahui Siti Aisyah bekerja sebagai penjual baju/pakaian di Batam.

Ahad, 21 Januari2017: menurut pengakuan ibunya, Siti Aisyah terakhir pulang ke rumahnya di Kampung Rancasumur RT 11 RW10, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. 

Ahad, 28 Januari2017: Siti Aisyah menengok mantan mertuanya yang sekarang tinggal di Jl Samarasa I No 3 RT07 RW 03 Tambora, Jakarta Barat, sekaligus untuk menjenguk dan sempat memberikan uang jajan untuk anaknya sebesar Rp300.000.

Kamis, 2 Februari 2017, jam 08.32 WIB: menurut BTH (Batam Center) dengan CTR99D, Siti Aisyah berangkat dari Batam tujuan Johor Baru Malaysia (keterangan Kepala Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Imigrasi,Agung Sampurno).

Senin, 13 Februari2017, sekitar pukul 09.00 LT: rekaman video CCTV bandara internasional Kuala Lumpur, memperlihatkan Kim Jong-nam tengah berdiridi meja check-in (sebagian sumber menyebut di dekat ATM) bandara internasional Kuala Lumpur untuk terbang kembali ke rumahnya di  Macau.

Lalu dua perempuan, salah satunya memakai kaos bertuliskan “LOL”, berdiri di belakangnya (Wanitaberbaju “LOL” inilah yang diberitakan teridentifikasi sebagai Doan Thi Huong).

Lalu seorang perempuan lainnya tiba-tiba berdiri di depan Kim Jong-nam (wanita yang tampak di depan Kim Jong-nam itu diduga adalah Siti Aisyah, yang bertindak sebagai pengalih perhatian Kim Jong-nam).

Saat Kim Jong-nam lengah, perempuan yang awalnya berdiri di belakangnya dan mengenakan sarung tangan gelap menyemprotkan cairan dari belakang tubuhnya ke wajah Kim Jong-nam. Sekalabat kemudian, kedua wanita itu langsung menghilang di tengah kerumunanpenumpang di bandara.

Merasa pening, Kim Jong-nam berusaha berjalan menuju kamar mandi bandara, tetapi kemudian merasa sangat kesakitan dan kembali ke meja check-in. Sempat terhuyung-huyung sekitar 50 kaki. Lalu salah seorang staf maskapai AirAsia mengantarnya ke klinik setelah kondisinya memburuk. Saat diantar menuju rumah sakit Putrajaya, Kim Jong-nam dinyatakan meninggal dunia.

Analisa awal menyebutkan, racun yang disemprotkan ke Kim Jong-nam, diduga jenis ricin atau tetrodotoxin (catatan: sianida adalah racun pembunuh paling mematikan. Tapi tetrodotoxin ternyata 1,200 kali lebih mematikan dari pada sianida).

Rabu  15 Februari 2017: PDRM menangkap Doan Thi Huong, perempuan warga Vietnam berusia 28, pada saat tiba di bandara Malaysia (tidak disebutkan datang dari mana?). Polisi mengidentifikasinya berdasarkan rekaman kamera pengawas saat ia berdiri di dekat antrean taksi pada hari kematian KimJong-nam. Doan Thi Huong-lah yang terekam mengenakan baju bertuliskan LOL yang screen-shot-nya beredar luas di seluruh dunia.

Kamis, 16 Februari2017: PDRM menangkap Siti Aisyah, 25 tahun, warga Indonesia, bersama kekasihnya Muhammad Farid BinJalaluddin, 26 tahun, warga Malaysia. 

Komentar:

Mungkin karena terpengaruh dengan film-film spy, saya awalnya sempat menilai nama “Siti Aisyah” gak pas banget untuk nama seorang agen intelijen, yang beraksi membunuh kakak tiri Presiden Korea Utara. Negara yang pernah dijuluki – oleh Presiden Amerika George W Bushdalam pidatonya pada 29 Januari 29, 2002 – sebagai salah satu negara "axis of evil (poros setan)".

Mungkin saja Siti Aisyah, dalam petualangannya, telah mengganti dan menggunakan beberapa nama keren, layaknya seorang agen intelijen di filim-film spy, misalnya SITISA, biar satu timbangan kata dengan NIKITA.

Sejauh ini, menurutPDRM, total ada tujuh tersangka yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam. Namun mereka berenam tidak saling mengenal sebelum aksi dilakukan.

Kasus ini semakin menarik, setelah BNP2TKI memastikan, nama Siti Aisyah ternyata tidak terdaftar dalam database TKI yang bekerja di luar negeri.

Rekap catatan rute perjalanan Siti Aisyah memang terkesan zigzag dan terputus ini. Ada kemungkinan menggunakan beberapa paspor dengan nama yang berbeda. Untuk memastikannya, perlu ditelusuri melalui rekaman CCTV di setiap embarkasi. Karena itu, tidak cukup hanya mengandalkan dokumen perjalan sejenis paspoar.

Beberapa sumber memastikan bahwa foto wanita yang berbaju kaos lengan panjang warna putih, dengan tulisan di dada “LOL”, yang awalnya diduga Siti Aisyah, ternyata adalah Doan Thi Huong, wanita pemegang paspor Vietnam.

Apapun itu, sekali lagi, kasus Siti Aisyah telah membuka babak dalam episode tentang dinamika para diaspora Indonesia di luar negeri.

Untuk memastikan apakah Siti Aisyah benar terlibat dalam jaringan spy Korea Utara, mungkin sebaiknya menanti pengungkapan fakta lanjutan. Terutama dari Siti Aisyah sendiri yang kini sudah ditahan polisi Malaysia (PDRM).

Kesimpulan bahwa Siti Aisyah adalah korban penipuan atau dijebak, kayaknya terlalu prematur dan kurang beralasan. Meskipun ada berita awal yangmenyebutkan bahwa Siti Aisyah dijebak dengan kedok menjadi tamu untuk sebuah program reality show, meski belum ada penjelasan untuk stasiun televisi apa.

Di samping itu, beberapa pemberitaan terkesan mengarahkan jari telunjuk kedinas intelijen Korea Utara. Menurut saya, tidak harus. Boleh jadi justru direkrut oleh dinas intelijen dari negara lain, yang ingin menjadikan kasus pembunuhan Kim Jong-nam sebagai bahan untuk semakin mendiskreditkan rezim KimJong-un.

Fokus kasusnya sebenarnya adalah jika nantinya Siti Aisyah terbukti terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam, maka itu mengindikasikan Siti Aisyahadalah agen unggulan. Karena untuk menjadi eksekutor terhadap target elit – sekelas Kim Jong-nam – menunjukkan Siti Aisyah telah melewati beberapa tahapan pelatihan. Ngeri-ngeri sedap, sih memang.

Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 18 Februari2017 / 22 Jumadil-ula 1438H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun