Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Mosul Hari Ke-19, Pertempuran Kota Telah Dimulai

5 November 2016   15:51 Diperbarui: 5 November 2016   16:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki hari ke-19 Operasi Mosul (Jumat, 04 Nopember 2016), meski dihadang perlawanan keras dari kombatan IS, pasukan gabungan secara perlahan merangsek masuk kota dari arah utara dan timur Mosul. Dari utara, pasukan gabungan sudah mencapai kawasan shallalat, pada titik sekitar 1 km dari gerbang Kota Mosul.

Pada Jumat sore, panglima Operasi Mosul Jenderal Abdul Amir Rashid menegaskan, “Pasukan gabungan telah menguasai enam distrik di Kota Mosul bagian utara: Al-Malayin, Al-Samah, Al-Khadhra’, Karkokli, Al-Quds, Al-Karamah. Bendera nasional Irak diderek di gedung-gedung yang dipastikan telah dikuasai penuh”.

Tapi bagian tenggara Mosul belum berhasil dikuasai sepenuhnya. Beberapa pertempuran masih terjadi di kampung-kampung dekat Hammam Al-Alil.

Sementara front selatan, pertempuran masih terjadi di kampung-kampung dan kota yang terletak jauh ke selatan Mosul. Bahkan, kombatan IS berhasil menyerang masuk ke pusat kota Sharqat, yang notabene sudah diambil alih oleh pasukan gabungan pada 23 September 2016. Tidak ada keterangan tentang jumlah korban di pihak pasukan gabungan. Semua unsur penyerang tampaknya tewas semua.

Catatan:

Memasuki minggu ketiga, belum pernah ada release tentang total korban jiwa di pihak pasukan gabungan. Tidak ada juga lembaga independen yang mencoba merekap jumlah korban pasukan gabungan berdasarkan laporan day-to-day.

Pertempuran kota berarti pertempuran jalanan, pertempuran gang, gerilia kota. Durasi waktu pertempuran sulit diprediksi. Tapi dalam pertempuran kota, unsur yang paling menentukan adalah kuantitas pasukan. Dengan sistem pagar betis, pihak penyerbu yang berjumlah besar cenderung akan mampu menyisir kampung-kampung satu per satu, meskipun korban tak terhindarkan. Potensi jatuhnya korban non kombatan juga semakin besar. Sebab prinsipnya, pasukan penyerbu akan menembak “setiap yang bergerak”.

Sumber tulisan: Aljazeera.net dan Al-Hayat.

Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 05 Nopember 2016 / 05 Safar 1438H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun