Memasuki hari ke-12 Operasi Mosul (Jumat, 28 Oktober 2016), pasukan reguler Irak yang bergerak dari arah selatan Mosul menemukan terowongan bawah tanah, yang dibuat oleh kombatan IS (Islamic State). Dan ini bukan penemuan pertama.
Sebelumnya, majalah The Economist edisi 22 Oktober 2016, tanpa menyebutkan lokasi persisnya, sudah pernah melaporkan tentang terowongan yang digali oleh IS untuk menghindari gempuran udara “... deep, wide subterranean tunnels with room enough to sleep and eat, their mouths concealed inside one-storey buildings. The militants are believed to have dug a network of similar tunnels below Mosul (terowongan yang digali dalam ke bawah tanah, dilengkapi ruangan yang cukup difungsikan untuk tidur dan makan. Mulut terowongan itu berakhir di sebuah gedung satu lantai. Kombatan IS diyakini telah membuat banyak terowongan bawah tanah di dalam Kota Mosul”.
Bukan tidak mungkin, serangan dadakan yang berkali-kali terjadi terhadap pasukan gabungan yang sudah menguasai suatu kampung, dilakukan oleh kombatan IS dengan menggunakan terowongan bawah tanah untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya.
Sementara itu, Jubir Operasi Gabungan militer Irak Mayjen Fadel Barwari mengatakan, militer Irak telah membebaskan 93 kampung di sekitar Mosul, dan membunuh 772 kombatan IS. Sehari sebelumnya (27 Oktober 2016), pihak Amerika menegaskan pasukan gabungan telah membunuh 800 s.d 900 kombatan IS.
Jubir Operasi Gabungan militer Irak juga memastikan bahwa IS membunuh 232 orang di sekitar Mosul, 190 orang di antaranya adalah mantan perwira aparat keamanan Irak.
Catatan:
Pertama, beberapa laporan menyebutkan pasukan gabungan relatif sudah menguasai penuh bagian timur, timur laut dan tenggara Mosul. Namun sampai hari ke-12 Operasi Mosul, kecuali beberapa kontak senjata, belum terjadi pertempuran signifikan di wilayah barat Mosul. Kota Tal Afar yang berjarak sekitar 78 km ke arah barat Mosul, belum bisa ditembus oleh pasukan gabungan.
Kedua, meskipun setiap hari muncul pernyataan bahwa pihak pasukan gabungan telah menguasai kampung demi kampung di sekitar Mosul, dan bahkan disebutkan lebih cepat dari waktu yang direncanakan, sehingga terkesan seolah-olah unit-unit pasukan gabungan tinggal sepelemparan batu ke gerbang Kota Mosul. Namun kalau dicermati, pertempuran masih terjadi di kampung-kampung yang berjarak sekitar 50 km di selatan Irak. Di kampung Al-Shoura misalnya, yang berjarak sekitar 53 km ke selatan Irak (berdasarkan peta Google), pertempuran masih terjadi dan pasukan gabungan masih menghadapi perlawanan kombatan IS. Mungkin karena itulah, sehari sebelumnya (27 Oktober 2016) Masoud Barzani, Presiden Otoritas Kurdistan mengisyaratkan, pertempuran merebut Mosul boleh jadi akan berlangsung lama dan tidak mungkin menentukan kisaran waktunya.
Ketiga, sampai hari ke-12 Operasi Mosul, belum satupun wartawan media cetak dan elektronik yang berhasil masuk ke Kota Mosul. Karena itu, sebaiknya berhati-hati saat melihat sebuah foto atau tayangan bergambar tentang operasi Mosul. Sebab, kadang foto-foto tersebut adalah foto lama yang diambil dari arsip media, dan kemudian dijadikan gambar ilustrasi beritanya, khususnya bila foto tersebut tanpa keterangan tanggal pengambilan.
Syarifuddin Abdullah | Jumat, 28 Oktober 2016 / 27 Muharram 1438H
Sumber tulisan: Aljazeera.net. Alhayat, AlArabiya, The Economist.