Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beda Bandung, lain Mosul

25 Oktober 2016   13:14 Diperbarui: 25 Oktober 2016   13:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada perbedaan karakter yang sangat mendasar antara kota-kota di Indonesia, dengan kota-kota yang terletak di bagian tengah-barat Irak.

Jangan membayangkan Mosul seperti Bandung. Kalau ke Bandung, kita dapat menempuh beberapa jalan akses utama dari seluruh arah mata angin, yang bisa digambarkan seperti bunyi lagu lama: “Utara, utara, utara timur laut, timur # Timur, timur, timur menenggara, tengggara # Tenggara, tenggara, Selatan, barat daya Barat # Barat-barat, barat-barat laut utara”. Selain itu, masih tersedia mungkin raturan jalur-jalur kecil atau jalan setapak lainnnya menuju Bandung.

Artinya, kalau ada pasukan gabungan berkekuatan 45.000 prajurit ingin menyerang Bandung, komando operasi bisa membentuk ribuan regu untuk melakukan penetrasi menyusup ke jantung kota Bandung, dengan memanfaatkan jalur-jalur akses kecil itu.

Tapi model penetrasi pasukan ke kota Bandung itu, tidak bisa dilakukan di kota Mosul Irak. Di sekitar Mosul, tidak ada istilah jalan setapak. Sebab seperti lazimnya kota-kota di wilayah padang pasir, jalan akses utama ke sebuah kota kadang hanya empat –benar-benar atau hanya dua atau tiga – jalan aksesnya: Utara, timur, selatan, tenggara.

Dalam kasus Mosul (lihat peta ilustrasi), jalan akses utama menuju kota Mosul – dari seluruh arah mata angin – hanya ada enam jalur utama, plus beberapa jalan akses kecil yang tidak bisa dilewati kendaraan tempur berat.

Itulah sebabnya, pasukan gabungan yang sedang menyerbu Mosul, yang sudah berlajan satu minggu lebih, belum satupun unit tempurnya yang mampu melakukan penetrasi ke jantung kota.

Kondisi jalur akses seperti itu memang ada plus-minusnya. Bagi kombatan ISIS, konsentrasi pertahanan tidak terlalu melebar. Kalau mau menghadang gerak maju pasukan gabung, tinggal menjaga enam jalur akses utama. Tapi begitu enam jalur utama berhasil dikuasai, kombatan IS akan terjebak di dalam kota. Tidak banyak altenatif jalur pelarian.

Terus kota-kota kecil terdekat dan terletak di sekitar Mosul, seperti Bartella (di timur), Tall Kayf (di utara), Ba’shiqah (di  timur laut), umumnya hanya bisa diakses dari dua arah, dan salah satunya adalah akses yang menghubungkan kota kecil itu dengan kota Mosul.

Selain itu, wilayah di sekitar Mosul nyaris tidak ada pohon-pohon besar. Semua pergerakan kendaraan di darat, dapat terlihat jelas dari udara. Artinya jet tempur dan drone bisa menarget sasarannya dengan jelas, tidak ada halangan dedaunan atau pepohonan.

Syarifuddin Abdullah | Selasa, 25 Oktober 2016 / 24 Muharram 1438H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun