Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Merebut Mosul, Hari Ke-07: Abu Bakar Al-Baghdadi Terlihat di Mosul Menginspeksi Kombatannya

23 Oktober 2016   23:17 Diperbarui: 23 Oktober 2016   23:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 23 Oktober 2016, Operasi pembebasan Mosul telah memasuki hari ke-7, dan pasukan gabungan telah berhasil mencapai beberapa titik di bagian utara Mosul yang berjarak sekitar 5 km dari gerbang Kota Mosul.

Namun di beberapa titik, kombatan IS masih mampu melancarkan di kampung/desa yang sudah berhasil dibebaskan. Bartella yang terletak sekitar 13 km ke arah timur Mosul, dan telah dinyatakan diambil alih dari kontrol Islamic State (IS) pada Kamis (20/10), kembali diserang oleh kombatan IS. Tembak menembak masih terdengar di Bartella pada Ahad, 23 Oktober 2016.

Dalam wawancaranya dengan Reuters, Kareem Sanjari, Mendagi Kurdistan yang juga Plt Menhan mengatakan, pertempuran merebut Mosul tidak akan selesai dalam waktu dekat. Pasukan gabungan tidak akan bisa menang tanpa bantuan warga Mosul dan anggota kabilah-kabilah Sunni di Mosul, yang menjadi mata-mata untuk kepentingan pasukan gabungan.

Berdasarkan informasi dari Mosul itulah diketahui bahwa, tiga hari yang lalu (, Abu Bakar Al-Baghdadi terlihat menginspeksi dan memberi semangat kepada para kombatannya.

Sanjari menjelaskan, ketika pasukan gabungan memasuki kota Mosul dan kombatan melawan dengan keras, akan terjadi pertempuran besar. Sebab di wilayah kota lama Mosul, jalan-jalan sempit, tidak bisa diakses mobil apalagi tank, dan itu berarti akan terjadi pertempuran head-to-head. Pertarungan laki-laki vs laki-laki.

Sementara itu, di front lain, tepatnya di Kota Rutbah, yang berjarak sekitar 150 km ke perbatasan Irak-Yordania, atau sekitar 400 km arah barat Kota Baghdad), pada Ahad dini hari waktu Irak (23/10/2016), kombatan IS kembali melancarkan serangan dan berhasil menewaskan 14 tentara Irak. IS bahkan mengklaim terlah berhasil menguasai separuh kota Rutba. Sebagai catatan, Kota Rutbah telah diambil alih oleh militer Irak pada Mei 2016. Serangan IS di Kota Rutba hanya berselang dua hari setelah serangan IS di Kota Kirkuk pada 21 s.d 22 Oktober 2016.

Perkembangan lain yang juga menarik, mulai hari ke-7, pasukan Turki mulai terlibat dan membantu pertempuran darat melawan kombatan IS di bagian utara dan timur Mosul. Militer Turki bahkan terlibat dalam pertempuran membebaskan ulang Qarqus di tenggara Mosul. Keterlibatan militer Turki ini terjadi selah kunjungan Menhan Amerika Ash Carter ke Baghdad pada 22 Oktober 2016, yang dilanjutkan dengan kunjungannya ke wilayah Kurdistan pada 23 Oktober 2016 untuk menemui pemimpin Kurdi Masoud Barzani di Irbil.

Selain itu, pernyataan para komandan tempur dan pejabat sipil pasukan gabungan (militer Irak dan Peshmerga Kurdi) terkesan mulai menurun tensinya bila dibandingkan pada tiga hari pertama operasi, yang seolah-olah perebutan Mosul dari kontrol IS akan terjadi dalam hitungan minggu. Perlawanan kombatan IS ternyata mampu memperlambat gerak maju pasukan gabungan di semua front.

Sikap yang terkesan skeptis itu diperparah dengan analisis The Washington Post yang menulis, “Sukses merebut kembali Kota Mosul, belum tentu bermakna kemenangan. Pengalaman masa lalu membuktikan, Amerika dan sekutunya gagal pada 2003, lalu gagal lagi pada 2007. Dan tidak ada jaminan Amerika dan sekutunya akan sukses pada 2016”.

Secara umum, pertempuran masih terkonsentrasi di bagian utara, timur laut, timur, tenggara dan selatan Irak. Sementara bagian barat daya, barat dan barat laut Mosul, masih sepi pertempuran sampai hari ketujuh.

Syarifuddin Abdullah | Ahad, 23 Oktober 2016 / 22 Muharram 1438H

Sumber tulisan: Al-jazeera, Al-Hayat, The Economist, Amaq News Agency, Reuters.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun