Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Merebut Mosul, Hari Ke-03: Berapa Jumlah Kombatan ISIS di Mosul?

19 Oktober 2016   23:31 Diperbarui: 20 Oktober 2016   21:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak hari ketiga operasi merebut Mosul, telah terjadi beberapa pertempuran skala kecil di tingkat kampung atau desa di sepanjang jalur menuju Mosul, baik dari selatan, tenggara, timur dan barat Mosul. Kedua pihak (IS dan pasukan gabungan) masing-masing mengakui kehilangan prajurit. Pola serangan IslamicState (IS) masih mengandalkan dua taktik utama: sniper dan bom mobil bunuh diri guna menghambat gerak maju pasukan gabungan dari semua arah menuju Mosul.

Sampai hari ketiga (19 Oktober 2016), terdapat dua poin yang menarik: pertama, tidak/belum ada laporan tentang jalannya pertempuran di bagian utara Kota Mosul.

Seperti diketahui, bagian utara Mosul akan di-handle oleh milisi-milisi Sunni dengan bantuan militer Turki. Sementara bagian barat akan diserang pasukan milisi Syiah (Popular Mobilization Forces) bersama Peshmerga, dan kedua, tidak tersedianya data pasti tentang jumlah kombatan IS di Mosul.

Minimnya liputan pemberitaan tentang pertempuran di bagian utara Mosul, agak mengundang pertanyaan, yang mestinya di-handle oleh milisi Sunni dengan bantuan militer Turki. Sebab pada saat yang sama, Baghdad memprotes keberadaan sekitar 3000-an militer Turki di Ba’shiqah (arah timur laut Mosul), dan penegasan Turki bahwa akan ikut dalam Battle of Mosul.

Hal yang sama terjadi di front barat, hanya terjadi gesekan kecil antara kombatan IS dan pasukan Peshmerga. Belum ada pertempuran besar. Malah pada hari ketiga (19 Oktober 2016), muncul berita bahwa sebagian warga sipil di Mosul mengungsi ke arah Hasakah Suriah.

Terkait degan jumlah kombatan ISIS, hingga hari ketiga pun, semua pihak hanya mengetahui sedikit tentang perkiraan sisa kombatan ISIS yang masih bertahan di Mosul. Jumlah yang banyak dilansir media sekitar 4.000 s.d 4.500 kombatan (TheEconomist). Perkiraan lain sekitar 6.000, dan 20 persen di antaranya adalah foreign fighter(Aljazeera). Sejumlah pengamat militer regional memperkirakan sekitar 10.000, dan 3.000 di antaranya foreignfighters.

Sebagai catatan, sebelum ISIS menguasai Mosul, para pengamat dan berbagai sumber memperkirakan, ISIS memiliki sekitar 4.000 s.d 8.000 kombatan. Ketika ISIS sukses mengambil alih Mosul pada Juni 2014, perkiraan itu tiba-tiba mengalami lompatan signifikan: menjadi sekitar 12.000, lalu 30.000, dan bahkan ada analisis yang menyebut angka 50.000 kombatan, khsusunya setelah membanjirnya foreign fighterdari berbagai negara yang bergabung dengan ISIS.

Selama periode 27 bulan (Juni 2014 s.d September 2016) IS telah mengalami banyak kekalahan di berbagai front pertempuran. Beberapa kota yang dikuasai, satu per satu berjatuhan. Di Suriah, IS kehilangan antara lain kota Kobani, Hasakah, Manbij. Di Irak, IS kehilangan Tikrit, Fallujah, Sharqat dan Qayyarah. Kekalahan dalam berbagai front tersebut telah mengakibatkan IS kehilangan banyak kombatannya. Tapi seperti biasanya, tidak ada mekanisme untuk sekedar memperkirakan jumlah korban di pihak IS ketika kalah dalam sebuah medan pertempuran.

Selanjutnya, ketika operasi merebut Mosul mulai dirancang secara serius, sekitar akhir 2015, perkiraan jumlah kombatan ISIS kembali lagi ke angka semula: 3.000 s.d 4.500.

Pergerakan angka dari 3.000-an sampai mencapai 50.000-an lalu kembali ke angkta 3.000 menunjukkan, IS telah kehilangan sekitar 45.000 kombatan. Angka ini terlalu berlebihan. Tampak ada upaya membesar-besarkan jumlah kombatan IS setiap kali pasukan akan melancarkan serangan.

Kesimpulan yang dapat ditarik terkait tidak pastinya jumlah kombatan IS tersebut adalah bahwa tidak satupun sumber dan pengamat yang dapat memastikan angka yang mendekati jumlah riil kombatan ISIS. Semuanya bersifat spekulasi.

Karena itulah sebenarnya tidak ada yang berani memastikan berapa lama durasi waktu yang diperlukan untuk merebut Mosul dari kekuasaan IS. Sebab salah satu syarat utama untuk dapat memperkirakan durasi waktu yang diperlukan untuk mengalahkan musuh, adalah mengetahui jumlah kekuatan musuh tersebut.

Syarifuddin Abdullah | Rabu, 19 Oktober 2016 / 18 Muharram 1438H

Sumber tulisan: Al-jazeera, Al-Hayat, The Economist.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun