JN adalah organisasi baru. Saya awalnya adalah combatan ISIS yang dikirim oleh Abu Bakar Al-Baghdadi untuk mengkoordinasikan perlawanan kelompok Islam di Suriah. Belakangan saya membentuk organisasi sendiri dan dinamai Jabhat Nusrah (JN).
Dari segi tujuan dan cita-cita, JN tak beda dengan ISIS: mendirikan sebuah negara yang mempraktekkan sistem khilafah, dengan penegakan Syariat Islam secara penuh dan menyeluruh. Perbedaannya, secara ideologi perjuangan, kami berafeliasi kepada Al-Qaeda. Itulah sebabnya, di medan tempur, terkadang kombatan JNÂ bertempur melawan kombatan ISIS dan Harakah Ahrar Sham. Kalian bingung, kan?
10. Kelompok ISIS:
Semua kelompok selain kami adalah musuh, yang halal darahnya. Rezim Bashar Assad, Amerika, Rusia, Turki, Saudi, Iran adalah musuh. Kami hanya loyal dan patuh kepada Abu Bakar Al-Baghdadi. Tidak aneh, kombatan ISIS kadang bertempur dengan kombatan JN dan Harakah Ahrar Sham. Kalian bingung, kan?
Cita-cita kami mendirikan sebuah negara yang mempraktekkan sistem khilafah, dengan penegakan Syariat Islam secara penuh dan menyeluruh. Kami tak peduli bila kalian menuding kami sebagai kelompok teror, yang mengusung ideologi kebengisan.
Dan kami telah menguasai Raqqa di Suriah selama hampir dua tahun, dan kami akan mempertahankannya sampai prajurit terakhir. Maka bersiaplah untuk menerima kemungkinan aksi bom bunuh diri. Boleh jadi, bila sudah terjepit, kami akan menggunakan senjata kimia yang kami miliki.
11. Kelompok Kurdi Suriah:
Tujuan kami cuma satu: pengakuan terhadap eksistensi warga Kurdi di Suriah. Karena itu, prinsip kami, siapapun yang mendukung tujuan kami, akan kami terima, dari manapun sumbernya. Kami sudah membuktikan kapabilitas kami di medan pertempuran darat ketika pasukan Peshmerga berhasil merebut Kota Kobani dan Hasakah di Suriah.
Dan kalau mau jujur, satu-satunya pasukan darat dari kelompok oposisi Suriah yang siap melawan kelompok ISIS dan JN adalah kombatan Peshmerga. Jadi kami jangan dianggap entenglah!
Ending lakon belum dirumuskan
Bila coba ditarik hubungan yang mengaitkan ke-11 aktor utama dalam konflik Suriah di atas, hanya ada satu simpul benang merahnya: mari angkat senjata, membunuh yang kami anggap musuh dan untuk sementara, lupakan alternatif solusi politik.