Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Pembebasan Mosul, Akan Segera Dimulai

23 September 2016   11:34 Diperbarui: 23 September 2016   17:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum ada jadwal pasti penyerbuan Mosul. Tapi pada 21 September 2016, Jenderal Joe Dunford, Kepala Staf Gabungan Pasukan Koalisi pimpinan Amerika mengatakan, “Memasuki awal Oktober, pasukan regular Irak sudah siap dikerahkan, dan telah memiliki semua perlengkapan yang diperlukan untuk Operasi pembebasan Mosul”. Sebelumnya, beberapa operasi pendahuluan sudah mencetak kemajuan signifikan. Pada 25 Agustus 2916, pasukan Irak berhasil merebut kota Qayyarah yang memiliki pangkalan udara.

Tinggal persoalan waktu saja, dan boleh jadi akan segera dimulai pada paruh pertama Oktober 2016. Semua berharap dan mengagendakan, persoalan Mosul sudah harus selesai sebelum tahun 2016 berakhir. Dalam pertemuannya dengan PM Irak Haidar Abbadi di di sela-sela Sidang Umum PBB September 2016, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan, Battle of Mosul bisa dimulai lebih cepat.

Mosul memang harus dan wajib dibebaskan, berapapun harganya. Sebab membiarkan Mosul terus dikuasai oleh kombatan ISIS (selanjutnya disebut IS = Islamic State) akan menjadi beban harga diri bagi semua kekuatan global yang aktif dalam agenda War on Terror.

Dan berdasarkan data awal, pasukan yang terlibat langsung dalam rencana perebutan Mosul terdiri dari koalisi empat kaki: Koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, pasukan reguler Irak, milisi-milisi Syiah di Irak (popular dengan sebutan Popular Mobilization Forces) dan pasukan Peshmerga Kurdi. Jumlah total personilnya tak bisa diperkirakan, karena angka-angka bergerak sangat dinamis. Tapi paling kurang sekitar 20.000 personil.

Selama ini, pertempuran sporadis sebenarnya tidak pernah berhenti. Dan pada 25 Agustus 2016, pasukan Irak dengan bantuan Amerika berhasil merebut pangkalan udara Qayyarah yang berjarak sekitar 103 km ke rah selatan Mosul, dan kini menjadi markas pasukan Amerika. Pada 22 Agustus 2016, sempat muncul berita bahwa pangkalan Qayyarah diserang dengan rudal berbahan kimia, awalnya diduga gas mustard, namun kemudian dipastikan tidak mengandung gas mustard (satu jenis gas yang pertama kali digunakan pada Perang Dunia I, dan sering digunakan dalam Perang Irak-Iran tahun 1980-an.

Taktik IS mempertahankan Mosul

Di atas kertas, merebut kembali Mosul dari cengkeraman IS sebenarnya akan menjadi pertempuran tidak imbang antara kombatan IS melawan pasukan Koalisi empat kaki (Koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, Pasukan Reguler Irak, milisi-milisi Syiah di Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi).

Tapi semua sepakat, kombatan IS akan melawan sampai prajurit terakhir. Opsi menyerah ditiadakan. Dan untuk mempertahankan Mosul selama mungkin, kombatan IS kemungkinan akan menyiapkan tiga taktik yang berjalan simultan:

Pertama, menggali parit yang mengelilingi Kota Mosul, yang diisi drum berisi minyak, yang pada saatnya akan dibakar untuk menjadi barikade api guna menghadang gerak maju pasukan darat koalisi. Namun taktik ini tidak akan mampu bertahan lama, dan lebih berfungsi untuk memperlambat gerak maju pasukan koalisi.

Kedua, melancarkan serangkaian operasi bom bunuh diri secara simultan, baik terhadap pasukan penyerang, ataupun operasi bom bunuh diri di kota-kota Irak lainnya guna mengalihkan perhatian. Taktik ini pun tidak akan berpengaruh besar dalam proses perebutan Mosul.

Ketiga, dalam kondisi terpojok, terbuka kemungkinan IS akan menggunakan senjata non konvensional berupa senjata kimia, khususnya gas mustard. Penggunaan senjata non-konvensional akan berdampak pada tiga hal: memperlama durasi tempur, menimbulkan korban massif, dan peta pertempuran bisa berubah radikal.

Memang ada kemungkinan lain bahwa para kombatan IS akan mundur atau bergeser ke arah barat Mosul, menuju Raqqa. Tapi Rusia dan pasukan reguler Suriah juga sedang dan diperkirakan akan semakin gencar menggempur Raqqa, bersamaan dengan operasi pembebasan Mosul.

Dan kalau mau jujur, koalisi pimpinan Amerika juga tidak memiliki perkiraan eksak tentang berapa kombatan IS yang tersisa. Amerika hanya mengatakan, selama dua tahun lebih, diperkirakan sekitar 12 ribu kombatan ISIS telah dibunuh, selama periode Juli 2014 sampai Agustus 2016, sebagian besar melalui gempuran drone dan beberapa pertempuran darat.

Tragedi kemanusian

Konsekuensi paling nyata dari operasi perebutan kembali Mosul adalah tragedi kemanusiaan. Saat ini saja, Mosul relatif sudah terisolasi, pasokan kebutuhan pokok sudah berkurang, yang mengakibatkan harga barang menjadi mahal. Kemungkinan terjadinya tragei kemanusiaan sudah diperingatkan oleh PM Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Dan tragedi kemanusiaan semakin sulit diperkirakan, sebab sampai September 2016, tidak ada data akurat tentang berapa jumlah warga sipil (non kombatan) yang kini bermukim di Kota Mosul. Sebagai acuan, ketika diambil alih oleh IS pada Juni 2014, Mosul berpenduduk sekitar 2 juta jiwa.

Dan ketika pertempuran sudah dimulai, saat peluru mulai dimuntahkan dari moncong senjata dan meluncur ke sasaran, akan sangat sulit membedakan siapa kombatan IS, siapa pendukung IS, siapa simpatisan IS dan siapa warga biasa yang berada di Mosul. Dari sinilah kemudian muncul keputusan sementara bahwa ketika operasi perebutan Mosul dimulai, pasukan milisi-milisi Syiah (Popular Mobilization Forces) tidak akan dibiarkan masuk ke jantung kota Mosul.

Syarifuddin Abdullah | Jumat, 23 September 2016 / 21 Dzul Hijjah 1437H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun