Karena pelabuhan melakukan pelayanan dalam skala besar, maka peluang punglinya sangat besar, yang melibatkan agen/calo yang juga berkelas-kelas. Untuk menggeser sebuah kontainer dari satu ke titik lain di dalam wilayah pelabuhan tentu memerlukan proses administrasi, dan setiap administrasi memerlukan biaya resmi dan tidak resmi. Untuk menjembataninya, peran calo diperlukan.
Karena itu, pembentukan Satgas oleh Kapolri, yang merupakan respon atas perintah Presiden, sebenarnya antara perlu dan tidak perlu. Sebab tidak terlalu diperlukan kecerdesan untuk mengenali ritme dan dinamika kongkalikong yang terjadi di wilayah pelabuhan. Seseorang hanya memerlukan sumber informasi pada semua level dan strata para pihak yang terlibat dalam setiap proses dan alur pergerakan barang di pelabuhan. Dan kita akan mendapatkan informasi yang mungkin lebih utuh, tentang siapa yang perlu ditindak pada setiap level dan strata para pihak tersebut.
Dan para pihak, khususnya kalangan birokrat, yang menyebabkan panjangnya waktu dwelling time di pelabuhan adalah indikator gagal paham tentang Nawacita. Dan itu persoalan kebudayaan, artinya juga persoalan mental.
Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 17 September 2016 / 15 Dzul Hijjah 1437H