Namun di sisi lain, saya mencatat beberapa “pembiaran” yang tidak seharusnya terjadi. Dengan jumlah kendaraan yang memadati Jalan Pantura, dan Tol Cikampek-Cipali-Pejagan-Brexit yang lebih dari seratus 100 ribu kendaraan setiap hari, kita tidak melihat adanya ambulans yang standby pada jarak setiap sekian kilometer.
Meski polisi berjaga di hampir setiap sudut, terutama di simpul-simpul kemacetan, namun musim mudik dan arus balik adalah periode waktu di mana peraturan berlalulintas tampak dilonggarkan, untuk tidak mengatakan “diliburkan”. Tidak ada razia, syukurlah hampir semua pemudik motor mengikuti peraturan wajib mengenakan helm. Semua itu untuk memanjakan pemudik.
Tentu saja, harus diakui, tidak semua bisa diantisipasi, mengingat pergerakan massal bahkan kolosal oleh jutaan orang selama periode waktu yang terbatas (musim mudik 3 – 4 hari, plus arus balik juga sekitar 3 – 4 hari). Jadi kalau ada yang tidak beres, mohon dimaklumi. Toh intansi pemangku transportasi dan pengaturan arus lalu lintas, menurut saya cukup antisipatif.
Syarifuddin Abdullah | Sabtu, 09 Juli 2016 / 04 Syawal 1437H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H