Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tour de Mudik 2016 (01): Macet Terparah dalam Sejarah Arus Mudik Nusantara

4 Juli 2016   08:25 Diperbarui: 4 Juli 2016   15:16 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

05.00: bangun pagi, shalat subuh, lalu minum kopi (maaf saya tidak puasa).
Catatan: saya menelepon kawan yang pada Ahad sore kemarin terkunci di Pintu Tol Pejagan, ternyata dia baru tiba di Tegal. Artinya jarak Pejagan-Tegal yang sekitar 28 km ditempuhnya selama lebih 12 jam. Opo ora keren.

06.00: berangkat lagi dari Losari Brebes. Tapi untuk bisa keluar dari lokasi tempat istirahat/parkir, perlu ngantri sekitar satu jam.

07.00: mulai bergerak dari Losari ke arah Pejagan.

08.00. Perkiraan awal saya mungkin akan tiba di Pejagaan. Tapi jarum jam telah menunjuk angka 08.15 (menjelang artikel ini diupload) dan posisi saya masih berjarak sekitar 2 km ke arah pertigaan Bulakamba Pejagan Brebes.

Kalau akhirnya saya nantinya tiba di Bulakmba/ Pejagan pada pukul 09.00, berarti jarak Kanci-Pejagaan (Pantura) yang sejauh sekitar 32 km, saya menempuhnya sekitar 15 jam.

Dan penderitaan belum akan segera berakhir. Perjalanan Tour ‘de Mudik 2016 menuju Semarang belum separuh jalan, dan kalau tidak ada “mukjizat, tampaknya masih akan berlanjut, mungkin satu dua hari lagi.

Catatan awal:
Pertama, pelajaran ke depan kita perlu merevisi total konsep mudik lebaran agar menjadi rasional.

Kedua, karena agak jengkel, meski melanggar dan sangat egois, sesekali saya mengikuti mobil-mobil yang menerobos satu jalur dari arah berlawanan.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun