Artinya, semua pakar dan semua teori kepemimpinan, baik teori yang mengacu pada ajaran Kitab Suci atau teori yang paling sekuler dan atheis sekalipun, mengakui bahwa kejujuran adalah syarat utama seorang pemimpin yang baik dan efektif.
Saking urgennya kejujuran itu, sehingga kejujuran pun diperlukan di kalangan sesama orang-orang yang tidak jujur.
Tapi setiap orang, setiap pemimpin tentu bukanlah malaikat suci. Dan jangan berharap setiap orang akan mampu berlaku jujur di semua tempat dan momen. Yang bisa diharapkan: besarnya kepercayaan yang kita peroleh akan ditentukan oleh seberapa sering kita membuktikan diri sebagai orang jujur. Begitu pula sebaliknya.
Syarifuddin Abdullah | Ahad, 28 Februari 2016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H