Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wakil Rakyat: Tradisi Menggunakan Tenaga Ahli

26 Februari 2016   13:44 Diperbarui: 27 Februari 2016   07:39 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal ini menarik menyimak gambaran tradisi wakil rakyat di Amerika: anggota Kongres yang berbasis negara bagian, yang sudah lama memiliki tradisi bahwa setiap anggota Kongres memiliki staf ahli (SA) minimal 3 orang, sesuai bidang komisinya di Kongres (boleh disebut ini staf ahli jenjang-1 atau lapis pertama).

Terus 3 staf ahli jenjang-1 itu, masing-masing punya lagi minimal 3 staf ahli (yakni staf ahli jenjang-2 yang berjumlah 9 orang).

Lantas 9 staf ahli di jenjang-2, masing-masing punya staf ahli lagi minimal 3 staf ahli (staf ahli jenjang-3), yang berjumlah 27 orang. Dengan demikian, si anggota Kongres, ibaratnya didukung 40 staf ahli (lihat ilustrasi), meski yang berkomunikasi langsung dengan anggota kongres itu hanya tiga staf ahli di jenjang pertama.

Selanjutnya, para SA jenjang-3 yang berjumlah 27 orang tersebut, masing-masing mungkin aktif lagi di berbagai kelompok diskusi yang bekerja sebagai outsourcing.

Karena tradisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tidak aneh, rata-rata penampilan publik anggota Kongres di Amerika, terlihat memahami dengan benar persoalan yang menjadi bidang komisinya di Kongres, meski pemahaman yang benar tersebut akan mengacu pada ideologi tertentu (keilmuan atau berdasarkan ideologi partai).

Untuk kasus-kasus yang menjadi perhatian publik, pernyataan setiap anggota Kongres umumnya layak kutip di media. Tidak ada pernyataan ecek-ecek atau asal bunyi. Sebab, setiap pernyataan yang dipublikasikan seorang anggota Kongres adalah intisari dan hasil diskusi berjenjang yang melibatkan pemikiran sekitar 40 staf ahli.

Untuk mencapai level dan kualitas seperti itu tentu membutuhkan biaya. Sebab untuk menjadi wakil rakyat yang bermutu, memang mahal harganya, bukan semata mengandalkan ketokohan dan elektabilitas.

Syarifuddin Abdullah | Jumat, 26 Februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun