Mohon tunggu...
Sabda Batu
Sabda Batu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Hallo, suka menulis fiksi dan blog. Nama pena ku Sabda Batu!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Tengah Malam

6 September 2024   00:26 Diperbarui: 6 September 2024   00:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tengah Malam (Foto: Pixabay.com)

Di tengah malam yang sunyi,  
Kala bulan berselimut kabut tipis,  
Ada bisik angin yang lirih bernyanyi,  
Mengantar rindu pada jiwa yang tertinggal sunyi.  

Bintang-bintang berkelip jauh di sana,  
Seperti rahasia yang tak terucap,  
Langit malam menjadi kanvas bagi rasa,  
Merangkai mimpi yang terpendam dalam gelap.  

Kota terlelap, lampu-lampu meredup,  
Hanya detak jam yang terus berulang,  
Seolah mengingatkan waktu yang berlalu,  
Membawa cerita yang enggan hilang.  

Di tengah malam ini, aku berdialog dengan diri,  
Menyelami ruang antara kenyataan dan imaji,  
Mencari arti dari sunyi yang kian dalam,  
Menemukan makna pada setiap detak yang perlahan.  

Ada tenang yang aneh di tengah malam,  
Seperti debar jantung yang menemukan ritmenya,  
Dalam kesunyian, kita belajar mendengar,  
Suara hati yang jarang kita dengar di siang hari.  

Tengah malam ini, aku adalah pejalan,  
Melintasi waktu yang tak berujung,  
Di antara bintang, bulan, dan gelapnya malam,  
Aku menyusuri diri, mencari terang dalam kelam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun