Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jarak Matahari Jauh Sekali

8 Juli 2017   16:58 Diperbarui: 20 Juli 2017   14:12 4651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi bulat: "Tak percaya ada satelit?? Buktinya antena parabola televisi satelit harus diarahkan ke arah dimana satelit berada, kalau tidak demikian, maka televisi tak ada gambarnya,  karena tidak menangkap sinyal dari satelit. Nanti kalau kamu sedang nonton sepak bola pakai televisi satelit, arah antena parabola saya ubah, biar gambar di pesawat televisi hilang!"

Bumi datar: "Enak aja, saya maniak sepakbola! Butuh hiburan, emang yang butuh hiburan kaum bumi bulat saja, kami kaum bumi datar juga butuh hiburan, kami sangat menikmati siaran sepak bola. Ngomong-ngomong, mengapa kalian suka berfantasi bulan itu jaraknya 380 ribu km dan matahari jaraknya 150 juta km?"

Bumi bulat: "Jarak bulan 380 ribu km bukan fantasi, ribuan tahun yang lalu ilmuwan Yunani sudah mampu mengukur jarak bulan. Bahkan saya sendiri sudah pernah mengukur jarak bulan, jadi bukan dari kata orang. Tentang hal ini pernah saya tulis di kompasiana disini.

Saya mengukur jarak bulan meniru ilmuwan Yunani. Sudah banyak ilmuwan amatir menghitung jarak bulan menggunakan cara yang aneh-aneh, semuanya sepakat jaraknya 380 ribu km (silahkan googling). Bahkan sekarang jarak bulan bisa diukur dengan cara yang sangat akurat, dengan menembak bulan menggunakan sinar laser!

Tentang jarak matahari yang 150 juta km, ilmuwan mengukur dengan menembak sinyal radar ke planet Venus. Setelah jarak planet Venus dapat diketahui, maka jarak Matahari dapat dihitung. Mengukur jarak Matahari secara langsung memang belum pernah dilakukan, ketika dicoba ditembak pakai sinyal radar, ternyata Matahari tidak memantulkan sinyal radar. Konon Matahari itu berwujud plasma bukan padatan, maka tidak memantulkan sinyal radar!"

Bumi datar: "Dasar kaum bumi bulat gemar berfantasi, mana boleh mengukur jarak matahari dengan menembak planet Venus pakai sinyal radar. Saya ingin bukti kalau matahari itu jauh sekali, bukti yang bisa dilihat menggunakan mata kepala sendiri, bukan dari kata orang lain!"

Bumi bulat: "Terus terang saya sudah sering membuktikan sendiri.  Saya akan beri tahu caranya, asalkan kamu mau bertobat dan menjadi kaum kami, kaum bumi bulat!"

Bumi datar: "Pembuktian! Itulah yang justru saya tunggu-tunggu dari kaum bumi bulat, kalau kalian bisa membuktikan jarak matahari itu jauh, maka saya mau jadi penganut bumi bulat. Saya yakin kalian tak mampu membuktikan"

Bumi bulat: "Saya cuma ikut-ikutan ilmuwan Yunani, ribuan tahu yang lalu, mereka sudah dapat membuktikan bahwa matahari adalah objek yang sangat jauh. Inilah bukti tersebut: Pada saat bulan separuh sudut antara bulan dan matahari 90 derajat. Itu dapat kita amati dengan mudah di negara khatulistiwa seperti Indonesia. Saat matahari terbenam di cakrawala, bulan separuh ada di atas kepala kita.

Mengetahui kapan matahari terbenam sangat mudah, tunggu saja azan magrib. Ketahuilah, ketika matahari terbenam di cakrawala, saat itu azan magrib dikumandangkan di mesjid.

Kemarin tanggal 1 Juli 2017, setelah azan magrib berkumandang, saya keluar rumah kemudian melihat ke atas, ternyata benar bulan persis ada di atas kepala saya. Coba anda lihat sendiri fenomena ini, catat tanggal yang akan datang. Tahun ini fase bulan separuh akan terjadi lagi pada tanggal sbb.

  • 30 Juli 2017
  • 29 Agustus 2017
  • 28 September 2017
  • 28 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun