Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Listrik dari Kedondong dan Listrik dari Botol Bekas

29 Mei 2017   16:43 Diperbarui: 9 Juni 2017   13:19 2973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika cairan asam berkurang, pohon perlu diistirahatkan sebentar agar pulih seperti sebelumnya. Saya berpendapat harus ada mengontrol elektronik yang mengatur kerja pembangkit listrik pohon kedondong ini. Pertama kelompok pohon A kita suruh menghasilkan listrik. Setelah sekian lama, switch elektronik mengalihkan ke kelompok pohon B, mengalihkan ke kelompok pohon C, kemudian secara siklus kembali ke pohon A. Sebagai hobbyist elektronika saya berkata, membuat pengontrol elektronik seperti itu tidaklah sukar. Dengan cara seperti ini kita memberi kesempatan pada pohon-pohon itu istirahat.

Kendala lainnya, kita harus mau menanam pohon kedondong banyak-banyak dan sabar menunggu beberapa tahun sampai pohon kedondong itu besar. Sambil menunggu pohon itu besar, apa salahnya elektroda yang seharusnya di taruh pada pohon kedondong kita pasang di botol bekas, jadilah pembangkit listrik tenaga botol bekas! Untuk itu harus beli oksidator berupa tembaga sulfat. Perlu mengeluarkan uang memang, Apa boleh buat, gak masalah, sambil menunggu pohon kedondong tumbuh jadi pohon besar!

Bagaimana deal? Sambil menunggu pohon kedondong yang kita tanam tumbuh menjadi pohon besar kita buat pembangkit listrik tenaga botol bekas (baterai Daniell)

Ini bahan-bahan yang diperlukan:

  1. Tiga buah botol air mineral bekas, difungsikan seperti gelas dengan membuang bagian atas menggunakan gunting
  2. Kawat tembaga sekitar 50 cm, buat seperti "lilitan ular cobra"
  3. Pelat besi, berupa pelat "seng" yang banyak digunakan untuk atap rumah, bentuk huruf "C"
  4. Lampu LED kecil
  5. Jepitan buaya 5 buah (aligator clip)
  6. Oksidator berupa Terusi (CuSO4) aka tembaga sulfat aka kristal biru.

baterai-daniel-592be9a5939773092e1ff541.png
baterai-daniel-592be9a5939773092e1ff541.png
Cara membuat:
  1. Letakkan Eletroda tembaga sebagai kutup positif (katoda) pada botol bekas
  2. Beri sedikit kristal biru (tembaga sulfat) sekira dua sendok makan
  3. Letakkan  Elektroda besi sebagai kutup negatif(katoda) diatas botol bekas
  4. Lakukan langkah 1 - 3 untuk dua botol bekas lainnya
  5. Dengan mengunakan jepitan buaya buat hubungan seri dari 3 sel Daniell ini, yakni kutup positif dihubungkan dengan kutup negatif. Hubungkan pula lampu LED dengan jepitan Buaya
  6. Tuangkan air satu persatu pada 3 sel Daniell sampai air merendam pelat besi
  7. Kejutan, Lampu LED akan menyala dengan cerah!

Kalau mau coba Baterai Daniel dengan larutan Asam, pada point 3 sebagai ganti tembaga sulfat dengan cuka masak. Tuang cuka masak sampai sekira 1/3 volume. Bandingkan mana yang nyalanya lebih terang.

Pembuatan listrik dengan botol bekas (baterai Daniell) sangat baik diperagakan di depan kelas untuk murid-murid SMP (bahkan SMA) agar mereka agar pelajaran kimia atau fisika menjadi lebih menarik.

Catatan:
Baterai Daniel dengan CuSO4 tidak boleh diaduk atau digoyang-goyang. Larutan jenuh CuSO4 diharapkan tetap mengendap dibawah. Kalau sempat tercampur akan secara spontan larutan tembaga sulfat mengoksidasi pelat besi. Baterai Daniell Harus selalu dibebani (misal dipasang lampu) bila tidak larutan CuSO4 akan tercampur (tidak mengendap dibawah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun