Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wedang Ronde Pelangi

22 Desember 2016   15:31 Diperbarui: 22 Desember 2016   15:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan isi Ronde

  1. 80gr kacang tanah sangrai
  2. 40gr gula pasir (gula tepung)
  3. garam secukupnya

Sangrai kacang tanah hingga matang. Setelah dingin kupas kulitnya, kemudian tumbuk sampai halus. Saya menumbuk kacang tanah dengan menggunakan cobek. Setelah kacang halus, campurkan gula dan jangan lupa sedikt garam. Tumbuk sekali lagi kacang plus gula sampai halus dan tercampur rata. Dalam hal ini, bila kita menggunakan gula tepung akan sangat memudahkan. Campuran bubuk kacang dan gula berbentuk serbuk. Kita harus beri sedikit air agar isi mudah dibentuk seperti tanah liat. 

Beri air 1 sendok makan kemudian uleni (remas-remas) dengan tangan. Bila airnya terasa kurang tambah 1 sendok lagi uleni lagi, demikian seterusnya sampai isi mudah dibentuk. Menambah airnya harus sedikit demi-sedikit, kalau kebanyakan isi menjadi telalu lembek. Note: Menyangrai kacang dengan jumlah sedikit, rasanya tanggung. Kalau mau buat sebaiknya 2 atau 3 kali resep. Atau kita dapat menyangrai kacang dalam jumlah banyak, sisanya dibuat bumbu pecel.

Bagi isi ronde menjadi 16 bagian dengan tehnik belah dua, mula-mula adonan dibagi 2, kemudian masing-masing dibagi dua lagi menjadi 4 bagian, 8 dan akhirnya 16 bagian. Bulatkan isi ronde seperti bentuk kelereng

Bahan kulit Ronde versi 1

  1. 100 gram tepung ketan
  2. 100mL air (100gram
  3. 10 gram tepung tapioka
  4. pewarna makanan secukupnya atau pewarna alami

Buat dulu lem tapioka. Ambil pewarna alami (misalanya hijau daun suji) dan tambahkan air dingin hingga 100mL kemudian beri sedikit tepung tapioka. Kalau kita ingin ronde warna putih air tak perlu diberi pewarna. Tepung tapioka ini sedikit saja, cuma 10 gram (kira-kira 2 sendok makan). Kacau air dan tepung tapioka sampai air dan tepung tapioka tercampur, tidak ada gumpalan tepung . Kemudian panaskan air dengan warna alami bercampur tapioka dalam panci kecil. 

Saat memanaskan harus terus diaduk, bila tidak diaduk lem yang dihasilkan tidak homogen. Aduk terus sampai mendidih dan akan terlihat mengkilat dan sangat kental, angkat dari api. Tunggu sampai lem menjadi dingin, kemudian masukan 100 gram tepung ketan dan uleni (remas-remas) dengan tangan sampai tercampur merata. Hasilnya adonan tepung ketan menjadi kalis (tidak lengket), mudah dipulung (plastis). Kalau sudah diuleni sampai rata masih lengket dapat ditambah sedikit tepung ketan. Sebaliknya kalau adonan terasa terlalu keras dapat ditambah sedikit air.

Bahan kulit Ronde versi 2 (untuk membuat ronde oranye atau ungu)

  1. 90 gram tepung ketan
  2. 60 gram ubi
  3. 60 ml air (60gr)

Pada versi 1 ronde mengunakan lem tapioka supaya adonan dapat dipulung, pada versi 2 kita akan menggunaka ubi. Gunakan ubi ungu atau merah. Ubi direndam sebentar, kemudian dibilas supaya tanah yang melekat pada ubi hilang. Ubi cukup dibilas saja tak perlu kupas kulitnya. Kukus ubi sampai matang (kurang lebih 20 menit). Untuk meyakinkan ubi telah matang dapat ditusuk dengan garpu. Kalau ubinya terasa empuk ketika ditusuk garpu, artinya ubinya sudah matang.

Setelah ubi menjadi dingin kupas kulitnya dan timbang sebanyak 60 gram, kemudian campur dengan tepung beras 90 gram dan air 60ml. Uleni dengan tangan sampai ubi hancur betul dan tercampur merata dengan tepung ketan. Kalau adonan terasa keras trim dengan menambah air. Kalau adonan terasa terlalu lembek trim dengan menambah tepung ketan.

Sekarang bagi tiap adonan memjadi 16 bagian dengan teknik belah dua seperti yang saya jelaskan saat membuat isi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun