Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seperti Ini Papan Catur Kompasiana

10 Mei 2016   18:18 Diperbarui: 12 Mei 2016   20:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada informasi A1 dari Kang Pepih (yang juga mahir dalam bermain catur) bahwa sebentar lagi di Kompasiana akan dapat ditampilkan papan catur dinamis. Pertandingan catur para Grand Master dapat disimak melalui papan catur dinamis tersebut asalkan si penulis artikel mencantumkan notasi catur di dalam artikelnya.

Selama ini artikel Catur telah menjadi hiburan tersendiri di Kompasiana. Kita dapat menyimak bagaimana problem-problem catur dapat dipecahkan dengan trik-trik cerdas. Problem catur dapan menjadi hiburan manakala ditemukan manuver yang membuat lawan tak berdaya. Kompasianer Hulk2000 sering menampilkan problem catur yang disertai dengan candaan politik. Di Kompasiana ada juga penulis catur yang serius (banget) yang membahas dan menganalisa pertandingan catur. Kompasianer yang demikan misalnya Cut Ayu. Kedepannya diharapkan akan muncul penulis-penulis catur lain K. Misalnya membahas aneka opening dalam permainan catur.

Contoh Papan catur dinamis dapat dilihat dapat dilihat di blog pribadi saya, klik tautan dibawah ini!

Artikel Cut Ayu: Susahnya melawan pecatur pria

Artikel Cut Ayu:Mutiara dalam Partai Catur Viswanatan Anand

Saya menggunakan dua buah program library untuk menampilkan papan catur tersebut: yaitu chessboard.js dan chess.js. Konon banyak situs-situs catur terkemuka menggunakan library tersebut. Tampilan papan catur di blog pribadi saya tersebut dimaksudkan untuk uji coba chessboard.js dan chess.js. 

Ternyata library tersebut sudah sangat lengkap, tinggal pakai saja. Menurut hemat saya, program catur seperti ini akan baik juga digunakan di Kompasiana. Team IT tinggal bekerja keras bagaimana program tersebut dapat dipadu-padankan dengan mesin kompasiana. Saya tahu, itu bukanlah pekerjaaan mudah!

chessboard.js dapat di downloand disini sedangkan chess.js dapat di download disini.

Chessboard adalah program untuk menggambar papan catur, sedangkan chess adalah program untuk permainan catur itu sendiri misalnya: untuk menterjemahkan notasi catur menjadi gerakan buah catur, untuk mendeteksi adanya skak mat dan sebagainya.

Artikel berakhir disini, cuma sekedar ingin berbagi ide dengan team IT Kompasiana! Selanjutnya ada sedikit catatan teknis mengenai papan catur dinamis yang saya uji coba tersebut.

Catatan

Supaya papan catur dinamis dapat di tampilkan si penulis artikel harus menuliskan notasi catur, misalnya demikian

1. e4 e5 2. Nf3 Nf6
 {Mamedyarov sangat sukses memakai Petroff dalam enam pertandingan terakhirnya: 5,5 poin dari 6 babak!}
 3. Nc3!
 {Inilah sambutan itu. Anand kembali menggunakan formasi empat Kuda yang merupakan senjata andalannya pada periode 1992-1996.}
 3... Nc6 4. Bb5 Bb4
 (
 {Ivanchuk menggunakan}
 4... Nd4
 {dua kali saat menghadapi Anand. Mamedyarov memilih lanjutan berbeda.}
 )

Kalau penulis artikel hendak menambahkan komentar pada notasi catur, komentar itu harus di diawali dengan tanda { dan diakhiri dengan tanda }. Dengan cara seperti ini komputer dapat mengenali dengan mudah bahwa kalimat yang diapit dengan tanda {} adalah komentar. Langkah-alternatif diapit dalam notasi catur tersebut diapit dengan tanda ().

Selanjutnya, Agar notasi catur itu dapat dikenali browser, notasi tersebut perlu ditulis dalam format HTML. Pada percobaan pertama saya copy paste artikel Cut Ayu kemudian secara manual notasi catur yang ada pada artikel tersebut saya ubah menjadi berformat HTML. Saya harus menulis program dengan javascript (sekira 100 baris) agar notasi catur dalam format HTML tersebut dapat dibaca oleh chessboard dan chess. Ternyata berhasil!! Anda dapat melihatnya pada link pertama: Susahnya mengalahkan pecatur pria. Cobalah klik kanan kemudian pilih view page source untuk melihat notasi catur dalam format HTML.

Saya belum puas dengan keberhasilan tersebut, sebabnya ialah: saya harus menulis notasi catur dalam format HTML. Tentu tidak nyaman menulis dalam format HTML, seharusnya notasi catur cukup ditulis dengan plain text. Masalahnya harus dicari akal agar browser dapat membaca plaint text tersebut. Pemecahannya yang saya gunakan adalah demikian. 

Notasi catur diketik dalam plain text, kemudian notasi catur tersebut diubah oleh program dalam format HTML. Maka saya menulis lagi program javascript tambahan sekira 80 baris, gunanya ialah untuk mengubah notasi catur"plain text" menjadi berformat HTML. 

Ternyata berhasil!! Anda dapat melihatnya pada link yang kedua : Mutiara Dalam Partai Catur Viswanathan Anand. Silahkan lihat notasi catur "plain text" dengan klik kanan dan pilih " View page source", tidak dilarang untuk download code javascriptnya. (he, he, he...., saya kan termasuk Kompasianer yang baik hati). Progran catur seperti ini akan sesuai untuk Kompasiana. Si penulis artikel cukup menuliskan text notasi catur.

Kelihatannya menarik, menulis notasi catur dalam artikel kita kemudian secara otomatis akan muncul papan catur. Tetapi setelah saya mencoba menulis notasi catur untuk komputer ternyata sulit juga, sering terjadi sintaks error. Misalnya tanda {} harus selalu ada pasangannya, saya sering kelupaan mengetikkan pasangannya. 

Kadang-kadang tertukar antara tanda kurung "(" dan tanda kurung keriting "{", saya juga lupa menyisipkan spasi antara nomor dan notasi. Saya menuliskan 1.e4 tanpa spasi, harusnya 1. e4 dengan spasi. Kesalahan sintaks ini menyebabkan jalannya papan catur jadi aneh. Jadi benar-benar teliti menuliskannya!

Akhirnya semoga papan catur kompasiana dapat benar-benar terwujud dalam waktu dekat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun