Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menghitung Jarak Bulan Saat Gerhana Matahari Total

8 Maret 2016   11:28 Diperbarui: 10 Maret 2016   17:55 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalaupun anda tidak sempat membuat pinhole projector, datanglah ke tempat pengamatan gerhana matahari di kota anda mungkin disana tersedia pinhole projector. Jangan lupa membawa penggaris untuk mengukur separasi minimum! Kalau anda tinggal di kota Bandung silahkan datang ke Observatorium Bossca di Lembang. Para mahasiswa astronomi ITB di Observatorium Bossca menyediakan 3 teleskop, 1 proyektor lubang jarum dan ratusan kaca mata untuk melihat gerhana matahari (gratis, tidak dipungut bayaran!)

Selain menggunakan pinhole proyektor anda dapat juga menentukan separasi minimum dengan memfoto peristiwa gerhana tersebut, hanya pastikan kamera anda telah terpasang filter khusus. Tanpa terpasang filter kamera digital kesayangan anda akan rusak!

Akhir kata, mulai hari ini carilah tempat yang dapat melihat matahari pagi ke arah timur tanpa terhalang pohon atau gedung. Tips untuk melihat gerhana matahari dengan aman pernah saya tulis dalam artikel:

Melihat Gerhana Matahari dengan Aman  

Terimakasih telah membaca artikel ini.

Catatan:
 Tidak semua GMT dapat dilakukan perhitungan jarak bulan seperti Hipparchus. Perhitungan itu hanya benar bila GMT terjadi tepat di atas kepala kita seperti yang terjadi di kota Alexandria di zaman Hipparchus hidup. Gerhana 9 Maret 2016 sangat unik karena terjadi di equator (Indonesia terletak di equator bumi) dan posisi matahari di equator pula (tepatnya hampir di equator). Matahari kira-kira berada di equator tanggal 9 Maret 2016, seperti kita ketahui matahari tepat di equator pada tanggal 21 Maret 2016. Karena GMT terjadi di equator dan posisi matahari di equator, maka perhitungan seperti Hipparchus akan berlaku meskipun gerhana terjadi pada pagi hari (matahari tidak tepat di atas kepala).

Dalam perhitungan ini kita menganggap besarnya penampakan bulan sama dengan besarnya matahari. Sebenarnya tidaklah demikian, bulan bisa tampak sedikit lebih kecil, atau sedikit lebih besar dari matahari. Hal itu disebabkan jarak bulan dan bumi berubah-ubah. Di sini besarnya penampakan bulan dianggap sama dengan besarnya matahari demi untuk menyederhanakan perhitungan.

Sumber gambar:

skyandtelescope.com

gambar corona saat GMT di Australia tanggal 13 November 2012, credit CNES/CNRS/NASA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun