[caption caption="Wedang Ronde"][/caption]Kemarin saya membaca artikel HL tentang hari makan ronde oleh Aryani Na. Artikel tersebut menceritakan seorang gadis bernama Mey yang rindu makan ronde bersama ibunya pada tanggal 22 Desember. Saya orang yang suka memasak. Gara-gara artikel Aryani Na, saya tergoda untuk membuat Ronde untuk pertama kali. Dan tentu saja saya tergoda untuk menceritakan pengalaman pertama kali buat ronde disini.
Baiklah sebelum memulai membuat ronde, saya akan ceritakan dahulu latar belakang mengapa tanggal 22 Desember itu dirayakan dengan makan ronde. Tradisi makan ronde pada tanggal 22 Desember adalah tradisi etnis China. Saya sendiri tidak punya tradisi ini karena saya bukan etnis China.
Tepat saat masjid menyerukan azan Dzuhur (tengah hari) hari minggu 20 Desember kemarin, saya mengukur panjang bayangan saya. Ternyata bayangan saya kemarin sepanjang 2 kali telapak kaki saya. Kalau kita melakukan hal ini di negri Tiongkok, panjang bayangan kita akan panjang sekali, panjangnya sekira 2 kali tinggi badan kita. Tahukah kawan, tanggal 22 Desember adalah hari dimana bayangan kita terpanjang (diukur tengah hari) sepanjang tahun.
Kalau di tanah jawa, bayangan terpanjang itu cuma dua telapak kaki, di negri Tiongkok 2 kali tubuh kita. Terjadi bayangan terpanjang, artinya di negeri Tiongkok(dan belahan utara bumi) sedang mengalami puncak musim dingin. Sekalipun tengah hari posisi matahari sangat rendah, itulah sebabnya banyangan menjadi panjang. Memang tanggal 22 Desember adalah untuk merayakan puncak musim dingin ( Dong Zhi, Winter Solstice). Saat itu di sana cuaca sedang dingin-dinginnya.
Bagi kita yang bukan etnis China, ronde berkuah manis rasa jahe ini sangat cocok dimakan kala musim hujan bulan Desember ini. Mungkin pantas pula digunakan sebagai kudapan di malam Natal atau malam Tahun Baru. Untuk itu mari kita mulai membuatnya dengan menyimak yang berikut: Review dari resep wedang ronde oleh penulis.
sumber: https://www.griyakuliner.com/wedang-ronde/
Bahan ronde:
100 g tepung ketan
100 ml air panas
pewarna kue warna merah dan hijau
Bahan isi:
100g (80g) kacang tanah, sangrai, kupas kulit arinya, dan haluskan
75g (60g) gula pasir
garam secukupnya
Bahan kuah gula:
300 ml air
2 batang serai, memarkan
8 potong jahe, memarkan
150 g gula merah, iris halus
(garam secukupnya)
Cara buatnya:
Buat Kuah:
Pertama kali buat dulu kuahnya, rebus gula, serai dan potongan jahe. Rebus hingga mendidih dan gula larut. Kecilkan api, lanjutkan rebus beberapa saat supaya aroma serai dan jahenya larut. Yang benar buat kuah ini duluan, bukan belakangan. Kelak kuah ini diambil sedikit untuk merendam ronde yang sudah matang , supaya tidak saling lengket. waktu mencoba saya berbuat kesalahan, saya buat kuah ini belakangan. Sehingga ketika ronde ditaruh di wadah, rondenya saling melekat. Cara yang benar, sebelumnya wadah harus diberi sedikit kuah, supaya ketika ronde ditaruh di wadah tersebut, nantinya ronde tidak saling melekat. Menurut saya kuah pada resep ini manis banget. Untuk mereka yang tidak suka manis, gula dapat dikurangi. Pada kuah, boleh ditambah sedikit garam untuk memperkuat rasa.
Buat Isi:
Campurkan kacang yang telah ditumbuk halus dengan gula dan garam secukupnya. Campuran ini berbentuk serbuk seperti pasir. Menurut saya, supaya isi ini dapat dibentuk seperti tanah liat. Beri sedikit air kemudian ditumbuk agar gula dan kacangnya tercampur merata. Menyangrai kacang dengan jumlah sedikit, rasanya tanggung. Kalau mau buat sebaiknya 2 atau 3 kali resep. Waktu mencoba saya sangrai (goreng tanpa minyak) kacang tanah cukup banyak, sebagian kecil untuk buat ronde, sisanya untuk buat bumbu pecel.
Buat Ronde:
Campurkan tepung ketan dengan air panas. Caranya: jerang air hingga tepat akan mendidih, kemudian angkat. Tuangkan air panas dalam panci yang telah berisi tepung. Aduk tepung dan air panas tadi dengan menggunakan sendok, setelah dingin aduk dengan menggunakan tangan. Aduk tepung hingga kalis (tidak lengket di tangan). Bila tetap lengket ditangan (seperti yang saya alami). Jangan panik, tambahi sedikit tepung, kemudian aduk sampai kalis. Waktu mencoba saya tambahi tepung sekira 20g untuk membuat adonan menjadi kalis. Supaya menarik adonan dapat dibagi tiga bagian. Kemudian diberi warna makanan, merah, hijau dan dibiarkan putih. Saya tidak mau direpotkan dengan ini, semua adonan saya biarkan putih.
Ambil sedikit adonan untuk dibundarkan, kemudian ditengahnya diberi isi. Tutup adonan, bentuk bulat seperti bakso. Lakukan sampai adonan habis. Satu resep yang saya coba berhasil membuat 15 ronde. Menurut saya resep ini, jumlah isi terlalu banyak, ketika mencoba banyak isi yang tersisa. Saran saya kurangi banyaknya kacang tanah dan gulanya, lihat besaran dalam tanda( ).
[caption caption="Adonan Ronde dan isinya"]
Didihkan air, kemudian masukan bulatan ronde hingga matang. Pastikan air mendidih lebih dahulu sebelum ronde dapat dimasukkan. Kalau ronde sudah terapung tandanya sudah matang. Angkat ronde yang sudah matang di wadah yang sebelumnya sudah diberi sedikit kuah gula supaya ronde tidak saling melekat.
Hidangkan ronde di mangkuk dan kemudian di siram dengan kuah gula.
Kesimpulan: Saya sudah mencoba resep Ronde yang ditulis disini dan berhasil dengan baik, (dengan catatan). Ronde rasanya enak banget, manis sedikit pedas jahe dan ketika digigit ada rasa gurih kacang. Menurut saya kuahnya legit banget, terlalu manis, jadi sangat berkalori, mungkin memang seperti ini rasa Ronde yang asli, sangat berkalori untuk menghangatkan puncak musim dingin. Selamat mencoba! Besok tanggal 22 Desember, mari kita siapkan bahan-bahannya hari ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H