Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi] Rentangkan Sayapmu Garuda!

1 September 2015   10:14 Diperbarui: 1 September 2015   10:21 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40:31

[caption caption="pesawat layang model"][/caption]

Namaku Pebrianov, aku lahir dan dibesarkan di kota Pontianak, pembaca pernah mendengar Pontianak bukan? Sebuah kota di Kalimantan. Kini aku merantau di kota Bandung menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi teknik yang terkenal, Institut Teknologi Bandung (ITB). Aku mengambil Jurusan Teknik Penerbangan. Sudah 2 tahun aku berada di Kota Bandung, jauh dari kampung halamanku.

Sewaktu aku kecil, di Kalimantan aku sering memperhatikan burung elang terbang mencari mangsa. Aku sangat kagum dengan burung elang. Bagiku burung elang adalah sang Garuda yang gagah dan anggun, terbang mengarungi angkasa. Elang adalah burung ajaib! Hanya dengan merentangkan sayapnya lebar-lebar dapat terbang perpuluh-puluh menit tanpa perlu mengepakkan sayapnya. Terbang berputar-putar makin lama makin tinggi, sampai menghilang di angkasa. Sayap elang punya kekuatan gaib, dapat membawa terbang tanpa kepakan sayap.

Lihatlah betapa lebar dan perkasa sayapnya. Garuda bukan merpati yang harus lelah mengepakkan sayapnya, untuk sekedar berjumpa dengan kekasihnya. Bukan pula kumbang atau kupu-kupu yang letih menggerakkan sayapnya hilir mudik diantara bunga-bunga. Burung-burung patut cemburu akan kekuatan sayap Garuda, terbang membumbung tinggi di angkasa dengan kekuatan sayapnya, tidak menjadi lelah, tidak menjadi lesu, tak harus mengepakkan sayap, hanya dengan merentangkan sayapnya lebar-lebar!

Cobalah saksikan bagaimana sang Garuda terbang dengan gagahnya, klik link dibawah ini:

https://youtu.be/ZRpHMLwIih4

Aku ingin tahu rahasia kekuatan gaib sayap Garuda. Karena itulah aku rela meninggalkan kampung halamanku, merantau ke Bandung belajar di teknik penerbangan di ITB. Alasan yang janggal bagi kebanyakan orang. Tapi itulah keunikan diriku: Pebrianov.

Terpengaruh oleh para senior di di kampusku aku sekarang punya hobby baru. Aku mulai menyukai aeromodeling yaitu membuat pesawat terbang miniatur yang bisa terbang betulan. Aku membuat sendiri pesawat layang, pesawat yang dapat meluncur tanpa kekuatan mesin seperti burung Garuda. Kakak-kakak kelasku banyak yang menekuni hobby ini, mungkin untuk mempraktekkan ilmu penerbangan yang didapat di bangku kuliah. Para senior itu, mewariskan hobby ini kepada adik kelasnya.

Membuat sendiri pesawat layang model perlu ketekunan dan ketelitian yang luar biasa. Aku berhasil membuatnya dalam waktu 3 bulan. Di sela-sela kesibukan kuliah, aku, Pebrianov setiap hari menyisihkan waktu 3 sampai 4 jam untuk merakit pesawat mainan ku. Setelah lewat waktu 3 bulan selesailah sudah aku merakitnya. Pesawat ini aku namakan sang Garuda. Aku sangat sayang pada sang Garuda, pesawat mainanku. Pembaca tentu maklum kalau aku sangat cinta padanya, sudah banyak sekali waktu yang harus kukorbankan untuk merakit sang Garuda.

Kalau tidak ada kesibukan lain, setiap hari Sabtu atau Minggu. Aku pergi ke bukit Punclut untuk menerbangkan sang Garuda. Bagiku menerbangkan sang Garuda sangat menyenangkan. Walau tanpa mesin sama sekali, tapi sang Garuda dapat terbang seperti layaknya burung Garuda sunguhan. Lagi pula diatas bukit punclut pemandangannya sangat indah, aku bisa melihat kota Bandung di atas bukit itu! Pemandangan di bukit Punclut sangat menyejukkan mata, ini dapat melupakan sejenak kepenatan otakku yang sehari-hari dijejali rumus-rumus ilmu penerbangan yang jelimet itu. Sang Garuda tidak bermesin, tapi dilengkapi dengan radio kontrol, semacam remote control untuk mengendalikan agar ia terbang ke arah yang kita inginkan. Silahkan saksikan Video ketika aku menerbangkan Garuda. Klik saja link dibawah ini:

https://youtu.be/AWCgzF11VmE

https://youtu.be/YsYLb1AwPvY

Selain pengalaman yang menyenangkan, ada pula pengalaman yang menyedihkan bersama sang Garuda. Ini kisah yang menyedihkan itu: Seperti biasa aku menerbangkan sang Garuda di bukit Punclut. Dengan radio control di tanganku, kubiarkan sang Garuda terbang berputar-putar membumbung tinggi di angkasa. Garudaku terbang tinggi sekali! Astaga Aku lupa, saking asiknya membiarkan Garudaku terbang tinggi sekali. Aku lupa, jangkauan radio kontrolku terbatas. Garuda tak boleh terbang terlalu jauh dariku, ia akan kehilangan kontak radio. Sang Garuda tidak mampu menangkap sinyal radio bila terbang terlalu jauh. Kini aku sadar telah berbuat kesalahan fatal..., tapi sudah terlambat. Satu-satunya jalan adalah berlari mengejar sang Garuda. Namun apa daya aku tak kuat berlari, nafasku terengah-engah. Terpaksa aku berhenti berlari...dan hilanglah Sang Garuda dibalik bukit itu!

Aku benar-benar kehilangan burung Garuda kesayanganku. Aku menyesal telah berbuat ceroboh sehingga sang Garuda hilang. Kutumpahkan semua kesedihanku dengan menulis, di Kompasiana web blog yang terkenal itu. Di Kompasiana aku tulis perihal kehilangan pesawat layang model kesayanganku.

Kali ini aku beruntung, ternyata pesawat ku tidak hilang tapi mendarat dengan selamat di halaman rumah salah seorang kompasioner. Hore!, pesawatku yang hilang ditemukan kembali, hatiku bersorak dengan girang.

Desol - 31 Agustus 2015 13:05:00
Kemarin Sore aku melihat ada pesawat mainan tergeletak di halaman rumah ku. Pesawat mainan itu sekarang kusimpan baik-baik. Mungkinkah itu sang Garuda? Rumahku ada di jalan Bukit Tunggul No. 113. Bla bla bla bla....

Pebrianov - 31 Agustus 2015 13:05:00
Tak salah lagi, itu pasti sang Garuda pesawat mainanku. Besok aku kopdar ke rumahmu untuk mengambil burung kesayanganku. Bla bla bla bla...

Besoknya aku bergegas menuju rumah mbak Desol, dijalan Bukit tunggul No.113. Sesampainya di rumah pintu ku ketuk, lalu...., muncullah sosok mbak Desol. Aku sempat terpana melihat sosok mbak Desol, cantik buanget! Bibirnya sensual. Tipis dan diberi gincu merah! Hidungnya mancung dan bulu matanya lentik. Kulitnya mulus halus, dan bodynya itu...ampun bahenol-nerkom. Sejenak mata kami saling memandang.....

Desol: "Eh,...Silahkan masuk, bang Pebrianov jangan bengong Aja! Aku ambilkan pesawat mainan mu itu yah!

Akupun duduk, dan sejurus kemudian datanglah mbak Desol dengan pesawat layangku ditangannya.

Desol: "Ini pasti rekayasa, kamu diam-diam meletakkan pesawat mainanmu di halaman rumahku. Kemudian kamu ngarang cerita di Kompasiana bahwa pesawat mu hilang. Akal-akalan supaya bisa copy darat dengan ku? Saya tak percaya pesawat mainan ini bisa terbang sungguhan bang Pebrianov!"

Pebrianov: "Ini bukan pesawat mainan biasa mbak Desol, ini pesawat model yang benar-benar bisa terbang seperti burung elang! Ceritanya begini: Karena sinar matahari, daratan menjadi panas. Udara yang panas itu menjadi ringan, akibatnya naik ke atas. Udara yang yang naik inilah yang mengangkat burung elang. Di dalam udara yang naik ini, burung elang terbang membumbung (Soaring Flight) berputar membentuk lingkaran. Dengan cara ini, elang terbang membumbung makin lama makin tinggi. Setelah mencapai ketingian yang cukup, burung elang kemudian terbang meluncur ke arah yang ia mau. Saat meluncur ketinggian terbang semakin menurun. Kalau kemudian ia menemukan udara naik, terbang membumbung dilakukan lagi. Begitu seterusnya, dengan cara ini burung elang dapat terbang tanpa menggunakan tenaga sama sekali! Itulah sebabnya elang dapat terbang tanpa lelah!. Selain karena pemanasan, udara naik ini bisa juga diakibatkan oleh arah angin yang dibelokkan oleh bukit. Begitulah pesawat mainanku dapat terbang bak burung elang!

[caption caption="Soaring"]

[/caption]

Desol: "Mmm...aku jadi tertarik, boleh aku ikut kalau kamu hendak menerbangkan pesawatmu bang Pebrianov?"

Pebrianov: "Dengan senang hati, untuk cewek cantik seperti mu mbak Desol, nanti Sabtu siang ku jemput ya?"

Desol: "Oke, ku tunggu kedatanganmu bang Pebrianov!"

Karena ceritaku saat copy darat, mbak Desol menjadi tertarik dengan Aeromodeling. Kebetulan pikirku, Karena diam-diam aku jatuh hati pada mbak Desol. Jatuh hati pada pandangan pertamakah?? Awalnya aku menyangka mbak Desol hanya tertarik dengan Aeromodeling, tidak ada hati sama sekali denganku. Dia datang bersamaku hanya untuk belajar menerbangkan sang Garuda. Sampai suatu saat hujan gerimis turun dan bukit punclut menjadi sangat licin. Aku harus menuntun mbak Desol agar ia tidak terpeleset saat menuruni bukit. Dari cara mbak Desol memegang erat tanganku dan dari cara ia menatap mataku, aku menjadi tahu bahwa mbak Desol diam-diam jatuh hati juga padaku.

Singkat cerita akhirnya kami jadian. Setiap hari sabtu kami mengunjungi bukit Punclut, kami sama-sama menerbangkan sang Garuda. Puas bermain dengan Sang Garuda, biasanya kami jalan-jalan di bukit Puncut. Sambil bergandengan tangan, kami jalan-jalan menikmati keindahan bukit Punclut. Tak lupa kami menyaksikan Matahari terbenam, saat langit berubah warna dari biru menjadi jinga. Setelah itu biasanya kami mojok minum kopi di kedai yang banyak bertebaran di sini. Kami betah duduk berlama-lama bercengkrama ditemani sejuta bintang di langit. Itulah indahnya masa pacaran, dunia ini seakan milik kami berdua. Kalau anda mengunjungi kota Bandung, cobalah mampir di bukit Punclut, kawasan wisata yang indah di sebelah utara kota Bandung.....Tamat.

bahan bacaan:
http://www.paulnoll.com/Oregon/Birds/flight-soaring-land.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun