Mohon tunggu...
Sabda Hartono
Sabda Hartono Mohon Tunggu... Desainer - hobbyist elektronika

Founder www.catur-digital.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi] Rentangkan Sayapmu Garuda!

1 September 2015   10:14 Diperbarui: 1 September 2015   10:21 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pebrianov: "Ini bukan pesawat mainan biasa mbak Desol, ini pesawat model yang benar-benar bisa terbang seperti burung elang! Ceritanya begini: Karena sinar matahari, daratan menjadi panas. Udara yang panas itu menjadi ringan, akibatnya naik ke atas. Udara yang yang naik inilah yang mengangkat burung elang. Di dalam udara yang naik ini, burung elang terbang membumbung (Soaring Flight) berputar membentuk lingkaran. Dengan cara ini, elang terbang membumbung makin lama makin tinggi. Setelah mencapai ketingian yang cukup, burung elang kemudian terbang meluncur ke arah yang ia mau. Saat meluncur ketinggian terbang semakin menurun. Kalau kemudian ia menemukan udara naik, terbang membumbung dilakukan lagi. Begitu seterusnya, dengan cara ini burung elang dapat terbang tanpa menggunakan tenaga sama sekali! Itulah sebabnya elang dapat terbang tanpa lelah!. Selain karena pemanasan, udara naik ini bisa juga diakibatkan oleh arah angin yang dibelokkan oleh bukit. Begitulah pesawat mainanku dapat terbang bak burung elang!

[caption caption="Soaring"]

[/caption]

Desol: "Mmm...aku jadi tertarik, boleh aku ikut kalau kamu hendak menerbangkan pesawatmu bang Pebrianov?"

Pebrianov: "Dengan senang hati, untuk cewek cantik seperti mu mbak Desol, nanti Sabtu siang ku jemput ya?"

Desol: "Oke, ku tunggu kedatanganmu bang Pebrianov!"

Karena ceritaku saat copy darat, mbak Desol menjadi tertarik dengan Aeromodeling. Kebetulan pikirku, Karena diam-diam aku jatuh hati pada mbak Desol. Jatuh hati pada pandangan pertamakah?? Awalnya aku menyangka mbak Desol hanya tertarik dengan Aeromodeling, tidak ada hati sama sekali denganku. Dia datang bersamaku hanya untuk belajar menerbangkan sang Garuda. Sampai suatu saat hujan gerimis turun dan bukit punclut menjadi sangat licin. Aku harus menuntun mbak Desol agar ia tidak terpeleset saat menuruni bukit. Dari cara mbak Desol memegang erat tanganku dan dari cara ia menatap mataku, aku menjadi tahu bahwa mbak Desol diam-diam jatuh hati juga padaku.

Singkat cerita akhirnya kami jadian. Setiap hari sabtu kami mengunjungi bukit Punclut, kami sama-sama menerbangkan sang Garuda. Puas bermain dengan Sang Garuda, biasanya kami jalan-jalan di bukit Puncut. Sambil bergandengan tangan, kami jalan-jalan menikmati keindahan bukit Punclut. Tak lupa kami menyaksikan Matahari terbenam, saat langit berubah warna dari biru menjadi jinga. Setelah itu biasanya kami mojok minum kopi di kedai yang banyak bertebaran di sini. Kami betah duduk berlama-lama bercengkrama ditemani sejuta bintang di langit. Itulah indahnya masa pacaran, dunia ini seakan milik kami berdua. Kalau anda mengunjungi kota Bandung, cobalah mampir di bukit Punclut, kawasan wisata yang indah di sebelah utara kota Bandung.....Tamat.

bahan bacaan:
http://www.paulnoll.com/Oregon/Birds/flight-soaring-land.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun