Hilal tersebut setipis silet, hanya bisa dilihat dengan bantuan teropong. Kalau umur bulan sudah lebih tua, katakan 24 jam, elongasi kira-kira 12° bulan hilal sudah cukup tebal, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Dibawah ini gambarnya :
[caption caption="hilal elongasi 12"]
Agar hilal dapat dilihat, beda tinggi harus cukup besar, karena bila beda tinggi terlalu kecil, hilal akan sulit dilihat karena cahaya hilal yang redup terkalahkan oleh terangnya cahaya senja. Dengan kata lain, agar hilal dapat dilihat langit harus cukup gelap. Katanya hilal dapat dilihat bila beda tinggi minimal 4°. Hasil perhitungan astronomi: Nanti malam beda tinggi bulan-matahari sekira 3,4°. Beda tinggi terlalu kecil! Langit masih terlalu terang, hilal sulit dilihat.
Jadi disimpulkan hilal akan sulit dilihat malam nanti karena sedikit berada di bawah kriteria. Nanti malam posisi bulan elongasi = 5,9°; tinggi = 3,4°. Kriteria minimum agar hilal bisa dilihat elongasi = 6.4°; tinggi = 4°. Padahal menurut kalender Lebaran besok, Jum'at tanggal 17 Juli 2015. Bila hilal tidak berhasil diamati artinya Lebaran harus diundur menjadi Sabtu 18 Juli 2015? Semoga saya salah dan hal itu tidak terjadi!!! Saya tidak bermaksud sok tahu, tetapi ingin mengingatkan anda bahwa Lebaran bisa saja berbeda dengan kalender. Kapan jatuhnya hari raya Idul Fitri kita percayakan sepenuhnya pada pemerintah. Semoga nanti malam langit cerah dan sang hilal terlihat. Semoga Lebaran jatuh pada Jumat 17 Juli 2015 dengan kata lain tidak jadi diundur. Akhir kata, mari kita simak hasil sidang Isbat nanti malam. Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H