Mohon tunggu...
Sabarnuddin
Sabarnuddin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan pribadi yang selalu ceria serta menemukan hal menarik dari berbagai hal dan tiadk mudah putus asa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Dinamika Demokrasi dalam Kuasa KPU

8 Juli 2024   12:50 Diperbarui: 8 Juli 2024   12:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

             Demokrasi Bak Mimpi yang Mustahil Terwujud

Harapan untuk hidup di negara yang damai dengan kemjuan teknologi dan kebebasan serta keharmonisan rakyatnya seolah fatamorgana. Indonesia akan mampu menembus pintu kebobrokan birokrasi dan majunya intelektual dengan cara tumbuhnyantunas baru yang menjadi bibit unggul politisi indonesia. Seperti era soekarno memimpin para pejuang bangsa yang menjadi politisi lambat laun tergantikan oleh politisi lebih kompeten dan gaya lama mulai hilang dan gaya baru diadopsi begitu pula KKN yang semakin canggih hingga sulit terdeteksi oleh penegak hukum. Kebangkitan yang ingin dicapai harus dicapai dengan meninggalkan keseluruhan gaya lama politisi dan membuang semua kebobrokannya. Gaya sopan santun dan hormat menghormati disalah artikan dalam pejabat negara, hinga menghambat laju kemjuan yang seharusnya dapat dicapai dengan cepat. Dimulai dari birokrasi yang rendah tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/ Kota, Provinsi hingga ke Pusat keseluruhannya memilki gaya tersendiri dalam mengelabui rakyat yang butuh dilayani dan kepastian. Hilangnya nurani seolah bukan masalah fundamental, dengan komplesitas problometika yang terjadi dalam struktur tatatan benegara mental pejabat negara jauh lebih bobrok dari masyarakat yang setiap hari bekerja dengan jujur namun pemerintah mencoba mencari keuntungan dari kejujuran rakyat. Bukan tidak mungkin kondisi ini akan semakin parah bila ada kelompok orang yang igin memberontak dan melawan dengan frontal pada negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun