Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah di Balik Cartoon Inside Out

19 Februari 2017   07:52 Diperbarui: 19 Februari 2017   10:26 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini dalam artikel saya masih akan membahas tentang emosi. Di artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa emosi bukanlah hanya marah-marah saja, akan tetapi emosi bisa juga disebut ketika kita senang, senyum, malu, ketawa, marah, percaya, takut dan sedih. Itulah macam-macam emosi yang seharusnya kita tahu agar kita mampu untuk mengontrolnya.emosi akan merugikan diri kita jika kita tidak mampu untuk mengontrolnya. Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mengalami perbedaan rangsangan yang diterima oleh indra merek yang berpengaruh terhadap perasaan setiap individu dan sekaligus menyebabkan munculnya emosi yang berbeda-beda. Berbicara tentang emosi, saya teringat pada film kartun yang pernah saya nonton di tahun 2015 lalu yang berjudul “Inside Out” .

Di dalam film ini, diceritakan seorang Seorang gadis bernama Riley Andersen yang lahir di Minnesota. Di dalam pikirannya, emosi yang pertama muncul ialah emosi Joy(senang). Joydigambarkan sebagai sesosok makhluk yang tinggal di dalam  pikiran Riley. Joysangat senang karena hanya ada dia dan Riley yang penuh dengan kesenangan, namun hal itu tidak berlangsung lama, tiba-tiba saja Riley menangis dan ternyata sebuah emosi baru pun muncul yaitu sosok Sadness (kesedihan). Setelah beberapa waktu dan Riley sudah semakin besar bertambah pula sosok emosi yang muncul yaitu Fear yang  digambarkan sesosok berwarna ungu untuk mengatur kontrol emosi ketakutan Riley , Anger digambarkan sebagai sosok berwarna merah yang mengatur kontrol emosi marah gadis kecil itu, dan yang terakhir adalah  Disgust (jijik) yang mengontrol emosi jijik yang dirasakan Riley yang sejak kecil Riley tidak suka dengan Brokoli.

Kelima sosok emosi ini bertugas  mengatur keadaan riley dalam melakukan tindakan  dan setiap tindakan yang dilahirkan Riley akan dijadikan sebuah kenangan atau memori. Kenangan atau setiap memori yang dihasilkan tersebut akan dibuat dalam sebuah bola berwarna yang masing-masing  mewakili emosi Riley  seperti bola berwarna kuning akan menjadi sebuah kenangan  kesenangan, bola berwarna biru merupakan bola kenangan kesedihan, bola berwarna ungu akan terbentuk jika Riley dalam keadaan ketakutan, bola berwarna merah terbentuk jika Riley sedang dalam keadaan marah , bola berwarna hijau terbentuk jika Riley dihadapkan dengan sesuatu yang ia tidak suka atau jijik terhadap sesuatu seperti sayuran Brokoli.

Bola-bola kenangan tersebut akan dikelola setiap harinya dan setelah Riley tidur di malam hari, bola-bola kenangan itu akan  dikirim ke Long Term Memory (ingatan jangka panjang). Selain terciptanya bola-bola kenangan tersebut, akan terbentuk pula bola-bola kenangan inti yang disebut dalam film ini adalah inti memori.  Saat inti memori tercipta, akan terbentuk pula sebuah pulau inti, dan saat Riley  masih kecil, ia memiliki 5 inti memori yang mewakilkan 5 pulau kepribadian yaitu pulau kekonyolan, pulau hoki, pulau persahabatan, pulau kejujuran, dan pulau Kekeluargaan.

Kelima pulau kepribadian ini terbentuk dari kenagan-kenangan Riley yang bahagia, seperti kebahagiaan saat dia bertingkah konyol bersama orang tuanya, kebahagian riley saat pertama kali mencetak gol saat belajar bermain hoki, serta kebahadiaan Riley ketika memiliki sahabat. Sosok Joydalam film ini sangat berperan banyak dalam kehidupan Riley saat itu, yaitu menciptakan kebahagiaan untuk Riley setiap harinya, sosok Fearberperan dalam menjaga Riley dari bahaya, sosok  Disgustmelindungi Riley dari racun dalam hal fisik, serta sosok Anger membantu Riley melawan ketidak adilan yang dia terima. Namun, peran sosok Sadnees di sini belum ada yang mengetahui, keempat sosok emosi bahkan berfikir bahwa Sadneeshanya akan membuat Rilely menangis dan sedih sehingga Joymenjauhkan Sadnessdari papan kontrol emosi.

Sampai pada suatu saat di mana Riley sudah berakjak remaja dan berusia 11 tahun, ayahnya mendapat pekerjaan baru di San Fransisco dan itu membuat Riley dan keluarganya pindah ke sana. Saat tiba di rumah baru Riley, kelima sosok emosi ini berseteru tentang cara terbaik untuk Riley dalam menghadapi lingkungan baru. Sehingga pada suatu saat Sadnessmenyentuh inti memori yang membuat salah satu kenangan inti Riley yang menandakan salah satu memori inti berubah menjadi memori kesedihan. Kejadian itu membuat Riley menangis didepan kelas di hari pertamanya sekolah. Joyberusaha untuk membuang memori inti tersebut agar Riley tidak sedih lagi, namun saat Joyberusaha memperbaiki keadaan tersebut, Joydan Sadnessmasuk ke dalam pipa memori ini yang membuat mereka keluar jauh dari ruangan pusat kontrol tersebut. Hal itu mengakibatkan hanya ada 3 sosok emosi yang tertinggal dalam ruang kontrol emosi Riley, sedangkan diluar ruangan kontrol itu Joydan Sadnessberusaha untuk kembali keruang kontrol dan melewati beberapa rintangan.

Di Luar sana, ketika kedua sosok emosi ini berusaha untuk kembali keruang kontrol emosi,  Joy dan Sadness bertemu dengan Bing Bong(teman imajinasi Riley yang terlupakan karena usia Riley sudah beranjak remaja). Joymeminta bantuan kepada Bing bong agar membantunya kembali ke ruang kontrol emosi dan menjajikan kepadanya agar berusaha mengembalikan ingatan Riley terhadap teman imajinasinya itu. Dalam perjalanan, mereka melewati beberapa rintangan seperti melewati kota mimpi, kota awan, alam 3 dimensi  dan bahkan Joydan Bing bong sempat jatuh ke jurang(tempat semua memori-memori akan dibuang dan dilupakan selamanya).

Joy putus asa dan menangis meratapi memori masa kecil Riley yang penuh keceriaan perlahan-lahan menghilang, dan pada saat yang bersamaan,  Joy menemukan sebuah memori kesedihan  yang berisikan keputusasaan Riley ketika ia kalah dalam pertandingan hoki, namun joy terkejut melihat memori tersebut berubah menjadi memori kesenagan ketika Riley dihibur oleh orang tuanya dan juga tim hokinya. Itulah yang menyadarkan Joy bahwa Sadness berguna untuk memberitahu seseorang dilingkungannya bahwa Riley dalam masa kesedihan membutuhkan orang-orang terdekatnya untuk membantunya melewati dan melawan masa-masa berat tersebut. bing bong  dan Joyberusaha keras untuk keluar dari sana,  namunpada akhirnya yang berhasil keluar hanyalah joy sedangkan Bingbong perlahan lahan menghilang. Kemudian Joy dan Sadnessmelanjutkan perjalanan ke ruang kontrol emosi.

Di sisi lain, yaitu di ruang kontrol emosi, Ketiga sosok emosi ini (Anger, Disgust, dan Fear) berusaha keras  untuk mempertahankan kondisi emosi Riley, tapi secara tidak sengaja, mereka bertiga malah membuat kekacauaan dan  menjauhkan Riley dari orangtuanya, teman-teman, dan hobi, sehingga pulau kepribadiannya satu persatu perlahan runtuh. Ketiga sosok emosi ini lama kelamaan panik atas apa yang mereka lakukan terhadap kondisi emosi Riley , sampai suatu ketika Anger  memiliki ide untuk membuat  Riley melarikan diri ke Minnesota agar dapat menghasilkan kenangan inti baru. Riley pun mulai memesan tiket bus dan mencuri kartu kredit ibunya.

Ayah dan ibu Riley tidak menyadari bahwa gadis remaja itu akan kabur, dan sampailah di mana Riley akan menaiki bus, orang tuanya baru menyadari bahwa Riley menghilang. Ketika bus sudah berangkat beberapa meter, kembalinya Joy dan Sadnessmembuat emosi Riley kembali stabil dan anak remaja itu cepat-cepat turun dari bus dan kembali kerumahnya. Sesampainya di rumah, Riley menangis dan mengungkapkan seluruh kesedihannya ke kedua orang tuanya bahwa dia rindu akan semua kenagan-kenangan di rumah lamanya. Riley memeluk orang tuanya sembari menangis dan merasa bahagia karena kedua orang tuanya ada untuk meluangkan kesedihannya itu.

Emosi bahagia dan sedih itu merupakan memori inti yang pertama kali terbentuk dan bolanya menjadi dua warna dan terbentuklah kembali pulau kepribadian untuk pertama kalinya yaitu pulau keluarga, menggangtikan pulau keluarga yang baru. Setelah waktu berlalu dan Riley sudah mulai beradaptasi dengan lingkungannya, pulau kepribadian satu persatu mucul dan bukan hanya 5 pulau yang terbentuk,bahkan banyak pulau-pulau kepribadian yang baru yang muncul dan bola-bola memori dan bola memori inti tidak lagi hanya satu warna saja, namun terbentuk bola 2 warna.  Dan masing-masing emosi itu memiliki papan kontrol masing-masing agar dapat bekerja sama dalam menentukan emosi Riley kedepannya dan berusaha menciptakan kenangan-kenangan yang baik untuk gadis remaja itu.

Nah dalam film kartun ini, kita dapat melihat bagaimana sebenarnya emosi dalam pikiran kita itu bekerja, jika emosi yang ada pada diri kita itu terkontrol dengan baik dan seimbang, maka emosi yang akan kita rasakan akan seimbang pula, dan kenangan-kenangan dalam kehidupan kita akan terbentuk sebagimana mestinya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun