Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadi Orangtua Ideal, Siapa Takut!

10 Desember 2016   07:01 Diperbarui: 10 Desember 2016   07:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tegakkan disiplin

 Jika anak sejak kecil dibiasakan untuk disiplin, maka ia akan menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa. Maka sebagai orang tua terapkan kedisiplinan pada diri sendiri sebelum menerapkannya kepada anak. Misalkan, menggosak gigi, cuci kaki sebelum tidur, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi, dan masih banyak lagi kebiasan-kebiasaan baik untuk diterapkan kepada anak. Menerapkan kedisiplinan kepada anak harus lah secara konsisten, tak perlu sambil marah-marah malah bagus jika orang tua melakukannya bersama-sama dengan anak.

Berikan kasih sayang melalui tindakan dan ucapan

 Setiap orang tua, pastilah menyayangi anaknya, begitu pula sebaliknya. Namun sering pula dijumpai orang tua menganggap hal itu tidak penting. Padahal, mendapatkan kasih sayang adalah hak setiap anak. Misalkan memberikan kasih sayang baik secara prilaku maupun secara ucapan membuat anak merasa diperhatikan dan disayang, sehingga anak memiliki kedekatan batin dan emosi yang dalam terhadap orang tuanya. Anak juga akan memiliki perasaan yang halus, lembut, dan penuh kasih sayang terhadap sesame. Wahai orang tua, ungkapkan lah kasih sayang dengan prilaku yang sayang dan prilaku yang sayang pula. Sesekali berikanlah belaian pelukan dan ciuman kepada anak dalam setiap kesempatan.

Positif parenting 

 Maksud dari positif parenting ini adalah menghargai setiap perilaku baik anak dan usahakan mengurangi hukuman untuk anak. Jika anak melakukan keselahan, jangan langsung dimarahi atau diberikan hukuman. Tapi, ajak anak untuk berdiskusi tentang apakah prilakunya itu baik atau tidak. Karena pada dasarnya setiap prilaku anak baik maupun buruk merupakan proses bagi anak untuk menemukan jati diri atau identitas dirinya. Usahakan, saat melarang anak, hindari menggunakan kata “jangan” dan “tidak” tapi, beritahu anak secara langsung dampak dari perbuatannya itu atau bisa dengan mengalihkan perhatian anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun