(sumber : Dokumen Pribadi)
Telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan Pengenalan Kurikulum Program Studi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi secara dalam jaringan via Zoom Meeting.Â
FGD ini bertujuan untuk memperoleh rekomendasi dan masukan dari berbagai pemegang kepentingan seperti Industri, Lembaga Riset dan juga perguruan tinggi lain guna menyempurnakan kurikulum yang telah disusun program studi rekayasa instrumentasi dan automasi.Â
Acara dibuka oleh Plt. Ketua Jurusan Teknologi Proses dan Industri Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA., dalam hal ini, beliau menyampaikan bahwa kurikulum yang disusun wajib melingkupi 4 aspek yaitu ITERA for Sumatera, Revolusi Industri Era 4.0, hilirisasi, dan kepeloporan.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kurikulum oleh koordinator program studi rekayasa Instrumentasi dan Automasi, Sabar, M.Si. Hadir juga 3 pemateri (Industri, Pemerintah dan Akademisi) yaitu Product Manager PT. Siemens  Process Instrumentation and Automation Bapak Handoyo S.T., M.Si.  yang menyampaikan program magang industri bagi mahasiswa ITERA dan kesesuaian kurikulum dengan dunia industri automasi.Â
Selanjutnya ada Ketua Pusat Riset Mekatronika Cerdas dari Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN) Bapak Dr. Anto Tri Sugiarto M.Eng  yang menyampaikan kesesuaian kurikulum dengan riset di bidang rekayasa instrumentasi dan automasi. Dan Akademisi Bapak Hidayat Nur Isnianto, S.Si., M.Eng dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika UGM yang memaparkan kesesuaian kurikulum dengan riset serta kerjasama dalam MBKM).
okumen pribadi)
Dalam acara ini, Rekayasa Instrumentasi dan Automasi berharap dapat memperbaiki kurikulumnya sehingga mahasiswa dapat mencapai indikator lulusan yang dibutuhkan di dunia industri maupun riset, selain itu juga dapat sebagai technopreneur yang dapat menciptakan peluang usaha di bidang instrumentasi dan automasi.Â
Kurikulum prodi IA telah mengadaptasi MBKM sebagaimana telah diamanahi oleh Kemendikbud. Dalam hal ini, mahasiswa mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; mengambil mata kuliah pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda; mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tinggi seperti magang di Industri. Harapannya dengan adanya FGD bisa menjadi masukan yang bermanfaat demi kemajuan Pendidikan di Sumatera, Indonesia
pri
Editor : Sesprodi IA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H