Sekolah RSBI mulai menjamur, bahkan di ibukota kabupaten juga mulai muncul sekolah yang mengacu pada Rintisan Sekolah Berstandar Internasional ini. Siswa-siswa mulai berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, tes utama diprioritaskan bahasa Inggris (apakah siswa yang menguasai bahasa Inggris lebih pandai dari yang kurang menguasai bahasa Inggris ?) hal ini perlu direnungkan lebih mendalam.
Menyedihkan pada sekolah di kabupaten yang baru berkembang yang sebelumnya sekolah diunggulkan oleh siswa-siswa pandai sekarang hanya menjadi impian semata. Mengapa? Karena sekolah di RSBI yang pasti bayarannya mahal. Contohnya RSBI di SMPN 1 Cibinong Kabupaten Bogor, semua kelas VII sudah mulai RSBI. Siswa-siswa pandai cerdas dengan nilai tinggi dari SD sekitar tidak dapat menikmati Sekolah di SMPN 1 Cibinong tersebut karena mereka tidak mampu membayar SPP yang berkisar Rp.200.000 - Rp.300.000,-. Bagaimana ini pak Menteri pendidikan Nasional ? kasian anak-anak SD yang cerdas-cerdas itu tidak bisa menikmati sekolah unggulan yang dekat, murah dan mengejar prestasi dari sekolah negeri yang seringkali lolos dalam kejuaraan tingkat propinsi dan nasional ? mau di swasta pasti juga mahal. Apakah ini bukan yang memprihatinkan siswa-siswa SD di sekitarnya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H